Langsung ke konten utama

Soal Pengaspalan Jalan Yang Tidak Sesuai Dengan Bestek

Komisi C Minta Bongkar Paksa

JOMBANG - Diduga tidak sesuai dengan ketentuan teknis proyek, pembangunan jalan Lapen yang dikerjakan kontraktor pelaksana CV Putra Sang Fajar (PSF) Jombang dibongkar.


Selain dibongkar total, pembangunan peningkatan dan pengaspalan jalan sepanjang 1,963 km dengan lebar 3 meter persegi yang menghubungkan Desa Wonomerto, Gotekan - Wates Kec Wonosalam itu. Disinyalir kondisi pembangunannya sangat jauh dari standar kualitas dan terkesan asal-asalan.
Hal itu terbukti, setelah jajaran Komisi C DRRD Jombang, melakukan egenda inspeksi mendadak (sidak) di lokasi. Komisi yang membidangi konstruksi itu telah menemukan banyak kejanggalan dari material dan bahan yang digunakan untuk pengaspalan jalan penghubung tiga desa itu.

Sidak yang dilakukan Komisi C, Disprasjal dan CV Nurul. Ternyata tidak dibarengi oleh rekanan proyek yang mengerjakan pembangunan jalan lapen tersebut. Pasalnya, pihak rekanan pelaksana proyek menghilang di perjalanan sidak.
Sugeng Hariadi selaku anggota Komisi C mengatakan, bahwa CV Putra Sang Fajar selaku kontraktor yang awalnya menghadiri undangan hearing, ternyata tidak ada di tempat. Kata dia, kontraktor yang harusnya bertanggungjawab terhadap hasil pengerjaan proyek dari anggaran APBD 2007 senilai Rp 384.677.000,- itu, telah melarikan diri sebelum rombongan sidak tiba di lokasi.
“Padahal, saat hearing dengan Komisi C, kontraktor pelaksana bersedia untuk bersama-sama datang ke lokasi dan melihat langsung kondisi sebenarnya. Tahu-tahu dijalan menghilang, ini kan aneh,” geram Sugeng.
Dikatakan dia, dari material yang digunakan untuk pengaspalan jalan jurusan Gotekan – Wates itu sudah tidak sesuai bestek. Sebab, imbuh Sugeng, bahan yang dipakai oleh kontraktor untuk memperkuat kualitas peningkatan jalan jenis perkerasan lapis penetrasi itu tidak dilakukan dengan modul teknis ideal pengaspalan.
“Coba dilihat, bahan yang digunakan ini tidak direkati dengan batu pecah tangan atau mesin jenis 35 ataupun 1-2 dan 3-2. Ini namanya batu grosok dicampur pasir lalu digilas,” terang Sugeng seray menunjukkan potongan contoh aspal jalan yang diambilnya dari lokasi.
Kader PDI-P ini juga mengatakan, komposisi batuan yang digunakan sebagai bahan sebelum dilakukan pengaspalan jalan itu, sangat tidak seimbang dengan standar ideal. Selain kualitas aspal yang dipakai untuk pelapisan dan perekatan material jalan sangat rendah, kelayakan aspal itu juga masih dipertanyakan.
“Daya rekat aspalnya kurang, jadi jelas itu termasuk aspal yang berkualitas rendah dan murahan. Yang pasti hasil pengerjaan proyek peningkatan jalan jurusan Gotekan – Wates amburadul,” tegas Sugeng.
Sementara, Muslimin, Ketua Komisi C mengaku, bahwa dari beberapa temua yang didapatkan oleh pihaknya. Hal ini mencerminkan sikap kontraktor yang terkesan tidak bertanggungjawab atas hasil pekerjaannya.
“Kita sudah 3 kali ini merekomendasi agar proyek itu diperbaiki sesuai kualitas dan speknya. Surat yang kita layangkan pertama kali tertanggal 6 Februari 2008 itu sudah jelas, bahwa rekanan itu harus bertanggung jawab,” tandas Kader PAN, geram.(amer)/ http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=26705&kat=Daerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.