Langsung ke konten utama

Peringati HPI, Mahasiswa Protes Kenaikan Sembako

JOMBANG -– Puluhan aktivis yang mengatasnamakan Front Mahasiswa Jombang (FMN) siang kemarin menggelar aski demo menolak kenaikan harga sembako. Aksi demo ini menyusul sejumlah harga sembako yang terus melonjak tak terkendali.
Dalam aksi yang dikemas sebagai bagian dari peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 maret 2008 itu, mereka menuntut kepada Pemkab Jombang untuk segera merespon kegelisahan masyarakat akibat terus melonjaknya harga kebutuhan pokok yang terjadi di sejumlah daerah.
Aksi yang berlangsung damai itu dimulai pukul 10.00 itu, para mahasiswa ini menggelar poster yang berisi tuntutan, turunkan harga sembako, kesehatan dan pendidikan gratis untuk rakyat, serta jaminan kesehatan reproduksi perempuan. Dan juga, mereka kembali menyuarakan realisasikan anggaran pendidikan 20% dari APBD, serta kenaikkan upah buruh. Pemenuhan hak-hak normatif untuk kaum Ibu juga mengemuka dalam orasi mereka di bundaran Ringin Contong itu.
Andre, kordinator aksi, mengatakan, kehidupan kaum ibu yang ada di Indonesia selalu dihadapkan pada persoalan harga kebutuhan pokok. Pemerintah dalam hal ini, menurut Andre, tidak pernah merespon persoalan-persoalan rakyat. Terlebih mengenai kenaikan harga sembako.
''Harga beras, minyak goreng, tepung, bumbu dapur dan semua kebutuhan pokok naik. Bukan hanya naik, namun justru ganti harga. Akibatnya, rakyat dalam hal ini kaum perempuan semakin menderita,” teriak Andre dalam orasinya dihadapan pengguna jalan.
Dia juga memaparkan, kenaikan harga kebutuhan pokok tampaknya masih menjadi komoditas para elite untuk saling melakukan kompetisi untuk merebut simpati dari rakyat. Apalagi menjelang pemilu dan pemilihan kepala daerah.
“Kami tetap menuntut kepada pemerintah segera menurunkan harga-harga serta memperkuat ketahanan pangan nasional. Terlebih juga pada momentum pilkada di Jombang ini, agar merespon segala penderitaan rakyat,” kata Andre.
Puas menggelar orasi terbuka, puluhan mahasiswa ini merengsek kembali kekampus mereka msing-masing. (amer)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...