Langsung ke konten utama

Aspal Rusak, Warga Blokade Jalan

JOMBANG – Akibat jalan raya yang menghubungkan Desa Wonomerto Kec Wonosalam dengan Kec Bareng rusak parah. Sejumlah warga dari Dusun Ganten desa setempat marah. Mereka beramai-ramai memblokade jalan poros menuju Kec Bareng.
Aksi kemarahan warga ini diluapkan dengan memblokade jalan dengan menggunakan papan yang melintang ditengah jalan, puluhan warga juga menutup sementara jalur menuju lima desa itu. Bahkan, warga sempat menanami lima pohon pisang di tengah jalan untuk memblokade pengendara yang lewat. Tak puas dengan aksi ini, warga juga membakar ban bekas untuk meluapkan kekecewaannya.
Luapan kekesalan warga yang dialamatkan kepada kontraktor penggarap proyek jalan akses desa itu, diluapkan dengan mencabut paksa papan proyek yang berdiri dipinggir jalan. Warga membuang begitu saja papan proyek milik CV Putra Sang Fajar ditengah jalan bersama pohon pisang yang baru saja mereka tanam itu.
Suryadi, salah satu warga mengaku, kemarahan warga ini dipicu ulah CV Putra Sang Fajar, yang terkesan asal-asalan membangun jalan ini. Padahal menurutnya, proyek ini baru selesai dikerjakan awal Desember tahun lalu.
“Lihat saja, aspal dengan mudah dilobangi. Dan bagian seperti ini merata disepanjang jalan desa,” tegas Supriyadi, yang juga mantan Kades setempat.
Dikatakan dia, kesan asal-asalan itu terlihat sejak awal pembangunan proyek awal Oktober lalu itu. Pelaksana proyek hanya memberikan sedikit aspal untuk jalan yang dianggap menjadi jalur utama antar desa dan kecamatan tersebut. Akibatnya, hanya beberapa bulan setelah selesai dibangun, kondisi aspal sudah banyak yang mengelupas.
“Padahal nilai proyeknya sebesar Rp384 juta dengan panjang jalan hanya sekitar 2 kilometer. Kontraktor jelas main-main,” tudingnya.
Dalam pengerjaannya lalu, kontraktor juga tak berusaha membanahi telford yang terpasang sebelumnya. Bahkan, penambahan batu telford ini juga tak dilakukan kontraktor.
“Sejak awal kondisi jalan tak rata, dan sangat mudah tergerus air hujan,” terangnya.
Widjianto, warga lainnya mengaku, kondisi jalan yang rusak ini sebelumnya pernah dilaporkan kepada aparat desa setempat. Namun hal ini tak mendapat respon, baik dari tingkat desa maupun kontraktor.
“Kalau tidak dengan cara begini, jalan tak segera dibenahi,” tukas Widji.
Rencananya lanjut Widji, blokade jalan ini akan dilakukan sampai pihak kontraktor mau membenahi jalan yang rusak itu. Warga akan mengancam akan menanami pohon pisang yang lebih banyak jika kontraktor tak segera turun tangan.
“Rencananya setiap hari akan kami tambah pohon pisang di tengah jalan. Sampai kontraktor mau membongkar jalan dan membangunnya kembali dengan kualitas yang baik,” ancamnya.
Dia juga mengeluh, akibat banyaknya lobang di jalan aspal itu, kerap kali warga terjatuh. Dan buntutnya, warga lainnya khawatir jika kondisi jalan seperti itu akan lebih banyak makan korban.
“Apalagi jalanan ini gelap jika malam hari. Lobang-lobang yang mengangga, seringkali membuat pengendara terjatuh. Kontraktor harus bertanggungjawab,” tuntutnya.(amer)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.