Pesimisme Mendag ini bukan tanpa alasan, menurutnya, kendati pemerintah melakukan langkah dengan memberikan subsidi pembelian migor sebesar Rp2.500 per liter kepada masyarakat miskin, hal ini tak akan berpengaruh pada harga migor di pasaran yang masih melambung itu lantaran harga crude palm oil (CPO) di tingkat internasional masih sangat berpotensi mengalamikenaikan.
“Karena harga minyak dunia masih tinggi, hanya OP yang masih bisa menekan kenaikan harga itu,” kata Mari Elka Pangestu (MEP) saat meresmikan sistem resi gudang Jawa Timur di Desa Tebel Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang, kemarin (25/3).
Dikatakan dia, target subsidi pembelian migor kepada masyarakat miskin ini hanya mampu meringankan beban masyarakat yang terkena imbas tingginya harga migor akhir-akhir ini. Itupun menurut dia, dengan jalan memberikan subsidi kepada masyarakat miskin selama enam bulan ke depan.
“Setiap kepala Keluarga (KK) per bulan mendapatkan subsidi Rp5.000 untuk dua liter minyak goreng. Tergantung harga migor di daerah masing-masing, kita hanya menyubsidi sebesar itu per bulan,”urainya.
Lebih jauh menurut Mari, program subsidi migor untuk maskin ini sudah dilakukan di beberapa provinsi, di antaranya Sumatra Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Timur. ''Kalau untuk di daerah Jatim, pertama kali kita lakukan di Jombang,” katanya.(amer)
Komentar
Posting Komentar
Mo Komentar Disini Bos,,,