Langsung ke konten utama

Tiga Desa Direndam Banjir Susulan

JOMBANG- Banjir kembali menerjang kawasan padat penduduk di tiga desa di Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, kemarin pagi. Tingginya curah hujan menyebabkan rumah-rumah penduduk dan jalan poros desa, tergenang air setinggi hampir 50 sentimeter.
Tiga desa itu, yaitu Desa Sukopinggir, Sekaru, dan Desa Sukorejo. Banjir terjadi akibat luapan air Sungai Pinggir yang tidak mampu menampung tingginya curah hujan.
Kata warga, banjir terjadi setiap musim hujan. Hanya saja, tidak setiap usai hujan, banjir menerpa kawasan itu. Selain masuk ke rumah-rumah warga, banjir juga menggenangi jalan-jalan di 3 desa bertetangga itu. Sehingga arus transportasi antar desa, sempat terganggu.
Hingga tengah hari kemarin genangan air belum surut. Diperkirakan jika hujan terjadi dan ketinggian air belum surut, kawasan itu bisa dipastikan terendam banjir lagi. Meski demikian, belum ada warga yang mengungsi, karena banjir diperkirakan hanya berlangsung sehari saja.
Kondisi yang sama juga terjadi di Desa Sekaru dan Desa Sukorejo. Ketinggian air di desa-desa yang bersebelahan itu, juga mencapai kisaran 50 sentimeter. Meski bukan banjir bandang, namun bencana ini sudah dilaporkan ke pemerintah desa dan dilanjutkan ke Pemerintah Kecamatan Gudo.
Banjir Bengawan Solo episode keempat di Kabupaten Tuban yang berlangsung sejak 29 Februari 2008 lalu, mengakibatkan sedikitnya 4.800 hektare sawah terancam puso. Hamparan sawah yang terendam air itu, rata-rata 1 sampai 2 bulan sejak penanaman.
Sawah di lima wilayah kecamatan (Parengan, Soko, Rengel, Plumpang dan Widang) itu terendam air hampir sebulan. Dalam kurun waktu rendaman selama itu, memungkinkan batangan padi busuk hingga gagal dipetik hasilnya.
Temuan di lapangan menyebut, di Kecamatan Rengel terdapat sekitar 1.300 hektar sawah di 14 desa terancam puso. Ini akibat direndam banjir dalam kurun sekitar sebulan.
Untuk wilayah Kecamatan Soko terdapat sawah sekitar 850 hektar di sembilan desa terancam puso. Di Kecamatan Parengan air yang menembus tiga desa (Selogabus, Sendangrejo, dan Margorejo) sehingga mengakibatkan sawah seluas 92 hektar terancam puso. Di Kecamatan Plumpang sawah terancam puso seluas sekitar 640 hektar di sembilan desa.
Khusus untuk wilayah Kecamatan Widang, banjir akibat jebolnya tanggul bengawan di Dusun Brahu, Desa Tegalrejo, telah menenggelamkan 8.981 unit rumah di 14 dari 16 desa. Sawah seluas 406 dari 1.955 hektare wi Widang dipastikan puso. (ami,tbu) / http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=26625&kat=Daerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.