Langsung ke konten utama

PAN Jombang Bingung Cari Gandengan

JOMBANG - Meski surat rekomendasi dari induk partai sudah diterima, namun pihak Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Jombang, masih saja “tutup mulut” menyusul sosialisasi pencalonan salah satu kadernya dalam agenda politik Pilkada 23 juli mendatang.

Aksi tutup mulut tersebut bukan tanpa alasan. Terbukti, partai yang berlambang matahari terbit itu mengaku bahwa pencalonan salah satu kadernya tersebut masih menunggu perkembangan kekuatan yang dimiliki internalnya.

Dikatakan Salim Munir, selaku Wakil Ketua DPD PAN Jombang, sosialisai pencalonan salah satu kader merupakan mekanisme partai yang harus dijalankan. Menurutnya pihaknya bakal melakukan sosialisasi jika koalisi yang dia bangun ini sudah ada kejelasan.

“Kita masih melakukan berbagai pendekatan dengan partai politik lain, kalau sudah ada hasil baru kita umumkan,” katanya

Disinggung soal nama-nama parpol yang sudah didekati oleh PAN ?, Salim tidak mau menjawab, lantaran menurutnya, koalisi yang sedang dibangun ini masih dalam tahap komunikasi. “Yang jelas sudah ada komunikasi, tapi itu juga tergantung perkembangannya nanti,” katanya.

Koalisi antar parpol yang bakal digalang oleh partai yang mengaku reformis itu, masih dalam tahap pendekatan dan komunikasi. Karena itu, pihak DPD PAN akan mencoba menghimpun sejumlah parpol untuk membentuk sebuah kekuatan yang cukup signifikan dalam pilkada nanti.

“Untuk merumuskan kekuatan dan penyamaan sudut pandang mau ke mana, harus bagaimana, dan apa yang akan dilakukan, semua itu perlu koalisi,” ungkap Salim.

Sementara, Ali fikri Ketua DPD PAN Jombang, yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati itu mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan persiapan. Namun, dia sendiri enggan menyebut posisi yang akan diperebutkan untuk menduduki jabatan di Pilbup 23 juli mendatang itu.

Enaknya pilih yang nomor berapa ? Tapi untuk persiapan kita sudah melakukan, tinggal bagaimana mengkonsolidasinya. Tapi kalau nggak berkoalisi, jelas kita tidak mampu,” terang Fikri pada Duta dalam sebuah acara.(ami)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.