Langsung ke konten utama

DPD PDI-P Anggap Soekarwo Tandingan Kuat


JOMBANG - Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jatim Dr. Sirmadji Tjondro Pragolo mengingatkan kepada seluruh jajaran partai untuk tidak menganggap enteng lawan-lawan Sucipto pada Pilkada 23 Juli mendatang. Menurutnya, hasil Pilkada Jatim dan Jombang akan sangat berpengaruh pada hasil Pemilu dan pemenangan Megawati dalam Pilpres mendatang.
"Soenarjo dengan Ali Maschan, Soekarwo dan Saiful merupakan kompetitor yang tidak boleh dianggap enteng. Pilkada Jombang dan Jatim adalah momentum strategis untuk menancapkan tonggak kemenangan Pemilu dan Pilpres yang akan datang," tegas Sirmadji kemarin (16/03) dalam orasinya didepan ribuan kader PDI-P di GOR Merdeka Jombang pada acara konsolidasi pemenangan pilkada dan pilgub 23 juli 2008 itu.
Selain mengingatkan sejumlah kadernya, Sirmadji juga bakal mewarning calonnya Sucipto, untuk tetap berkomitmen terhadap partai. Dirinya juga menegaskan bakal mencopot paksa Sucipto sebagai calon gubernur jatim usulan PDI-P kalau kedapatan melenceng dari garis partai bermoncong putih itu.
“Jika Pak Tjip-panggilan akrab Sucipto, menghianati partai, kita akan kerahkan massa dari seluruh kader se-Jatim untuk menurunkannya,” tegas Surmadji optimis.
Sementara Sucipto, dalam orasinya menegaskan, ada indikasi kuat Pilkada mendatang akan diwarnai money politic yang luar biasa. Ini menurut Sucipto terlihat dari pola berpolitik sebagian kelompok yang berpihak kepada kapitalisasi politik.
"Saya peringatkan, ada kemungkinan kapitalisasi politik akan sangat dominan pada Pilkada mendatang. Money politic akan 'gila-gilaan'. Untuk itu rapatkan barisan, dengarkan hati nurani dan jangan terpengaruh dengan jual beli suara," terang Sucipto yang juga mantan Ketua DPD Jatim ini.
Kepada Duta, mantan Ketua DPD Jatim, saat ditemui seusai acara juga mengatakan, hingga saat ini dukungan yang bakal didapatkannya masih dianggap cukup bagus. Beberapa daerah yang pada Rakerdasus sebelumnya tidak berpihak kepadanya sekarang sudah mulai beralih kepada keputusan DPP.
Disinggung soal perpecahan suara di tubuh PDI-P ke Pakde Karwo, Sucipto optimis jika dukungan yang bakal didapatkannya adalah murni dari kader-kader partainya, lantaran dia sudah mendapatkan ligitimasi dari induk partai moncong putih itu.
"Soal ada yang sepakat sama Soekarwo, itu dinamika demokrasi dalam PDI-P. Tapi keputusan itukan sudah final dan saya yang mendapat rekomendasi, secara otomatis semua kembali kepada barisannya. Merapat untuk mengawal keputusan induk partai," terang Sucipto.
Selain itu, Sucipto yang pada malam itu tanpa didampingi oleh Ridwan Hisyam, mengatakan bakal membidik dukungnan dari warga nahdliyin. Menurutnya, kedekatan antara PDI-P dengan warga nahdliyin sudah tidak bisa diragukan lagi.
"Seisi gedung ini saya kira kaum nahdliyin semua. Jombang kan termasuk rumah nahdlhiyin. Itu kan bisa jadi bukti," terang Sucipto.(amer

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.