Langsung ke konten utama

Rekomendasikan Kaji Ulang

Bappeda Tegaskan Keraton Jombang Adalah Swalayan

JOMBANG - Bangunan swalayan Keraton Jombang yang berada di jantung pusat perbelanjaan tradisional Jalan Ahmad Yani, diusik publik setempat.

Selain diduga melanggar RT/RW (rencana tata ruang wilayah), keberadaan pusat perbelanjaan tersebut, juga tidak dilengkapi lahan parkir sehingga kerap memacetkan arus lalu lintas di kawasan itu.

Ketua Komisi B DPRD Jombang, Sofyan, usai menggelar hearing dengan pemkab setempat terkait swalayan tersebut, mengatakan keberadaan Keraton Jombang ini perlu ditinjau ulang.

”Harus dilihat dulu izinnya itu menyangkut pendirian toserba (toko serba ada) atau Izin mendirikan swalayan,” kata anggota FPDIP ini.

Menurut dia, ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi pada pendirian toserba atau swalayan. “Sebab syarat pendirian toserba maupun swalayan itu sudah tertuang dan diatur dalam peraturan pemerintah. Sekaligus standar mutu bangunan dan kepemilikan lahan parkir,” tandas Sofyan.

Dia mengimbuhkan, Pemkab Jombang harus sesegera mungkin mengambil langkah kongkrit. Yakni, melakukan peninjauan terhadap Izin berdirinya Keraton Jombang tersebut, sebelum menggelar dengar pendapat bersama DPRD.

Sementara, Kepala Bappeda Pemkab Jombang, Agus Riadi, mengatakan akan secepatnya melakukan peninjauan kembali atas bangunan tersebut. Sebab, di dalam klausul RT/RW Kabupaten Jombang disebutkan jika kawasan Jalan Ahmad Yani adalah kawasan pertokoan bukan swalayan.

”Kita pasti akan melakukan pengkajian kembali. Apakah Keraton Jombang itu termasuk toserba atau swalayan. Jika swalayan jelas akan ditindak” terang Agus. Hanya, dia menjelaskan bahwa izin Keraton Jombang adalah pendirian toserba. (amir castro)
http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=31532&kat=Daerah

Komentar

  1. OKeh... Segera meluncur ke TKP, barangkali ada diskon gede2an :P

    BalasHapus

Posting Komentar

Mo Komentar Disini Bos,,,

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.