Langsung ke konten utama

Lacak Korban Lain, Pelaku Mutilasi Diseret Ke Jombang

JOMBANG – Very Idam Veryansyah (30), alias Ryan, tersangka pelaku mutilasi di Ragunan Jakarta dengan korban Heri Santoso, yang sempat menggegerkan sejumlah warga. Saat ini mulai di larikan ke kota kelahirannya di Jombang.

Pihak Mapolres Jombang, menyatakan hal itu untuk menindaklanjuti pengakuan korban terhadap petugas, mengenai sejumlah tempat yang disinyalir dijadikan tersangka menyimpan Barang Bukti (BB).


Kapolres Jombang, AKBP M Khosim, melalui Kasatreskrim Polres Jombang AKP Kasyanto mengatakan, jika tersangka mengaku memendam sejumlah barang bukti milik korban di pekarangan rumahnya di Dusun Maijo Desa Jati Wates Kec Tembelang Kab Jombang itu.

“Ada dugaan sejumlah barang bukti masih terpendam di pekarangan belakang rumah tersangka. Yang saat ini masih kita amankan,” terang Kasyanto kemarin, (20/072008) saat ditemuai di Mapolres Jombang.

Ia mengatakan, setelah melakukan pemeriksaan rumah tersangka, pihaknya akan melakukan berbagai olah tempat yang diduga dijadikan tempat penyimpanan BB tersebut. Bahkan, ia berharap agar Police Line yang sudah ia pasang tersebut tetap tak di masuki orang lain.

“Kita ingin tempat tersebut steril sebelum di bongkar dan di rekontruksi,” pinta Kasyanto.

Selain itu, ia juga mengatakan pihaknya akan segera memanggil sejumlah kerabat dekat tersangka, sebelum jadwal rekontruksi itu di lakukan.

“Dengan bantuan dari pihak Polda dan Densus, serta tim forensik, rencananya besok (hari ini 20/072008) pagi akan kita bongkar. Namun, selebihnya kita akan minta pihak keluarga bertemu dengan tersangka yang saat ini masih kita isolasi di Mapolres,” katanya, sembari tidak menyebut dimana Veryansyah itu di tempatkan.

Sementara, Dedi Suharsono (32) paman Very, mengatakan jika pihaknya sama sekali belum mengetahui kejadian yang menimpa keponakannnya tersebut. Bahkan, ia mengaku tak percaya saat beberapa petugas memasang Police Line di belakang rumah orang tua Very itu.

“Terus terang keluarga masih belum megetahui sepenuhnya apa sebenarnya yang dilakukan Very,” kata Dedi, kemarin saat ditemuai di rumah Very.

Dedi mengaku, pasrah atas apa yang menimpa keponakannya itu. Bahkan, sesekali saat ditanya mengenai keterlibatan Very melakukan pembunuhan keji dengan memotong-motong tubuh korbannya, ia pun langsung enggan menceritakannnya.

“Tak tau mas,tanya polisi saja, wong semua keluarga juga tidak tahu kok,” singkat Dedi, dengan nada geram.

Lebih jauh, Mahmud (49) selaku Kepala Desa Jatiwates Kec Tembelang Jombang tersebut membenarkan jika salah satu penduduknya bernama Very Idam Veryansyah tersebut adalah warganya. Bahkan ia mengaku mengenali tersangka sejak mengajar diTaman Pendidikan Alqur'an (TPQ)

“Ya dulu Very termasuk guru ngaji di TPQ di Dusun Maijo. Namun semenjak ia bekerja di Vitnes Center Marcella Jombang, Very akhirnya lebih memilih berhenti menjadi guru ngaji,” ujar Mahmud, sore (20/072008) kemarin, saat ditemuai di rumahnya.

Ditambahkan dia, sebelumnya ia juga sempat bertemu dengan Very sebelum ada kabar tentang pembunuhan yang melibatkan anak kedua dari pasangan Ahmad dan Saitun itu. “Tiga bulan yang lalu saya sempat bertemu dia (Very. Red) malah dia sempat menyapa saya,” akunya.

Ia juga mengatakan, jika saat mendapat kabar bahwa warganya terlibat kasus pembunuhan, iapun sempat shock dan kaget. Kata dia,Very yang ia kenali dulu adalah orang yang taat beribadah.

“Kalau sama anak kecil memang Very terkenal baik, apalagi saat masih mengajar ngaji,” katanya lagi.

Seperti diketahui sebelumnya Veryansyah (30) ditangkap pihak Datreskrimum Polda Metro Jaya atas tuduhan telah melakukan pembunuhan keji terhadap Heri Santoso dengan memotong tubuh korban menjadi tujuh bagian dan mayat korban dibuang di Jl Raya Kebagusan Jakarta.

Hasil penyelidikan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Heri dibunuh karena cemburu dari hasil hubungan sejenis. Ditreskrimum sendiri pada hari Rabu Tanggal 16 Juli menetapkan dua orang tersangka pelaku mutilasi Heri yaitu Veryansyah dan Noval. Kedua tersangka diciduk Polisi pada Selasa 15 Juli sore di Apartemen Margonda Residence, Margonda, Depok Jawabarat.
Very yang merasa cemburu, kemudian membunuh Heri pada Jumat malam harinya sekira pukul 20.00 WIB.(ami)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.