Langsung ke konten utama

Saat Pakde Karwo Didandani ala Bajak Laut

BLITAR (okezone) - Memasuki hari ketiga masa kampanye pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur, suhu politik di Kota Blitar memanas. Atribut bergambar pasangan Cagub-Cawagub Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) yang dipasang di beberapa ruas jalan protokol Kota Blitar dirusak orang tak dikenal.

Wajah Cagub Soekarwo dicat dengan pilok warna hitam pada sepanjang pipi menyerupai brewok. Kemudian, mata kiri Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo ini diblok hitam lengkap dengan garis pengait di telinga.

Akibat coretan itu wajah mantan Sekdaprov Jawa Timur ini mirip tokoh fantasi antagonis bajak laut. Sedangkan gambar Gus Ipul dalam keadaaan utuh tanpa noda. Tak pelak gambar pasangan cagub-cawagub nomor lima ini menjadi tontonan dan bahan tertawaan setiap pemakai jalan yang melintas disana.

Tak sedikit warga yang lewat berhenti sejenak hanya untuk menutup mulut menahan geli. Ketua Panitia Pengawas (Panwas) pilgub Kota Blitar Prawoto Sadewo mengaku sudah mengetahui adanya perusakan atribut kampanye pilgub ini.

Namun panwas hanya akan mencatat peristiwa itu dalam data administrasi pelanggaran, selama pemilik atribut tidak melaporkan.

"Kami sudah tahu dengan itu dan diperkirakan Selasa (8/7) adanya. Karena kemarin sepertinya tidak ada. Kami akui ini kategori perusakan dan akan kita catat saja selama tidak ada pelapor," ujarnya.

Sikap panwas yang terkesan "takut-takut" menyikapi fakta lapangan ini menurut Prawoto karena tidak ingin gegabah dan terburu menuduh. Sebab dalam ranah politik, kata dia segala spekulasi politik bisa terjadi.

Atribut pasangan Karsa yang diubah menjadi "bajak laut" ini berada di Jalan A Yani, Jalan RA Kartini dan Jalan Anjasmara. Semua jalan ini merupakan protokol Kota Blitar yang menjadi pusat lalu lintas. Karena ukuran atribut yang besar, apalagi letaknya di perempatan lampu merah, semua pengguna jalan yang lewat mau tidak mau melihatnya.

Apa langkah panwas selanjutnya Panwas Kota Blitar menyikapi hal ini? Sebab coretan gambar ini bersifat provokatif yang mudah memancing kemarahan pendukung Karsa di Blitar.

Prawoto mengatakan akan berusaha menyelidikinya termasuk berkoordinasi dengan tim kampanye Karsa. Menurut dia pelaku perusakan atribut ini bisa dipidanakan.

"Kami akan berusaha menyelidiki. Dan jika terbukti pelaku bisa dipidanakan. Karena KUHP juga mengatur jelas," pungkasnya. (Solichan Arif/Sindo/fit)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...