Langsung ke konten utama

Gay Jombang Jagal 5 Orang

4 Korban Dikubur dalam Satu Liang

JOMBANG–Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), gay (homoseksual) asal Jalan Melati, Dusun Maijo, Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, –namun telah lama tinggal di Jakarta–membunuh lima orang. Tim Mabes Polri dibantu Tim Laboratorium Forensik Cabang Surabaya, Senin (21/7), menemukan empat korban di antaranya dikubur dalam satu lubang di belakang rumah orang tua tersangka tersebut.

Empat korban yang dibunuh Ryan adalah, Aril Somba Sitanggang (34) asal Jakarta, Ikhsan (Jombang), Guntur (Nganjuk), dan Grandy (yang diduga warga negara Belanda). Motif pembunuhan masih belum jelas.



“Petugas masih terus menggali untuk menemukan barang bukti. Kasus ini ditangani Mabes Polri, kita hanya membantu saja,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jombang Ajun Komisaris Kasiyanto di Jombang, kemarin.

Satu korban Ryan lainnya adalah Heri Santoso (40), sales manager perusahaan besi yang dibunuh di kamar 309A, Blok C, apartemen Margonda Garden Residence, Depok, Jum’at (11/7) pukul 20.00. Ryan membunuh Heri setelah terlibat cekcok memperebutkan seorang pria bernama Novel Andrias alias Noval (28). Heri dan Ryan yang sama-sama gay itu mencintai Noval.

Penemuan empat mayat itu terjadi setelah Ryan dikeler ke rumah orang tuanya untuk menjalanai rekonstruksi pembunuhan terhadap Aril yang juga seorang agen properti. Ryan bersama tim labfor Polda Jawa Timur itu tiba di rumah orang tuanya dengan mobil Toyoya Kijang pukul 10.20 WIB.

Dengan lengan terborgol, Ryan turun dari mobil dengan pengawalan superketat 20 petugas berpakaian sipil dari Polres Jombang. Ryan lalu menembus kerumunan warga masuk ke dalam rumah. Di halaman belakang, Ryan dengan ekspresi dingin menunjuk lokasi kronologi pembantaian Aril.

Sebuah tempat yang ditunjuk Ryan sebagai tempat dia mengubur Aril kemudian digali oleh polisi. Namun, saat digali, justru ditemukan lebih dari satu mayat yang tertanam di dalam dua lubang. Oleh karena itu, tersangka yang putra pasangan Ahmad-Siatun itu langsung dikeler ulang, sehingga tersangka akhirnya mengaku ada dua korban dalam satu lubang, kemudian memperlebar galian yang berada di kebun belakang rumah tersangka.

Hasilnya, ternyata petugas menemukan tiga mayat dalam satu lubang, kemudian petugas menginterogasi tersangka yang terborgol itu hingga tersangka mengaku lagi bahwa ada korban lagi (empat korban). Tersangka mengaku satu korban yang dimaksud itu dikubur di lubang yang tidak jauh dari lubang pertama.

Hasil identifikasi, dua dari empat korban adalah teman dekat tersangka yakni Aril (warga Jakarta) dan Ikhsan (warga Jombang). Keduanya dilaporkan hilang oleh keluarganya. Sementara dua korban lagi diidentifikasi bernama Guntur (Nganjuk) dan Grandy (diduga warga negara Belanda).

“Sejak Minggu (20/7), empat petugas Laboratorim Forensik Cabang Surabaya di Mapolda Jatim ada di Jombang untuk membantu tim Polda Metro Jaya,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti.

Hingga kemarin sore, petugas forensik masih terus melakukan penggalian di dua lubang berbeda itu, bahkan sejumlah warga sekitar tampak berbondong-bondong menonton upaya polisi itu.
Penemuan empat kerangka manusia ini membuat kaget aparat kepolisian. Sebab, aparat semula menduga di belakang rumah keluarga Ryan itu hanya terkubur jasad Aril, pemuda asal Jakarta yang hilang sejak April lalu.

Awalnya, Mabes Polri menyelidiki hilangnya Aril Somba Sitanggang yang hilang saat kos bersama tersangka di Jalan Karet Pedurenan Raya, Setiabudi, Jakarta Selatan. Ketika itu Aril sempat pamit kepada keluarganya hendak ke Surabaya bersama tersangka Ryan.

Namun, sejak itu keberadaan Aril tidak diketahui lagi. Orang tuanya sempat melapor kepada polisi yang lantas memeriksa Ryan, namun Ryan dilepas karena tak ada bukti. Ketika kasus mutilasi terhadap Hari Santoso (40), di sebuah apartemen di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat terungkap, pihak polisi mencari kaitan hilangnya Aril dengan Ryan. Akhirnya terungkap pembunuhan terhadap empat orang yang dilakukan Aril.

Dikenal Sopan

Ryan, gay penjagal itu dikenal sebagai sosok yang sopan. “Ryan adalah sosok yang sopan dan kalem, bahkan selama di rumah juga berprofesi sebagai guru ngaji. Hanya saja, dia memiliki sedikit keanehan yaitu sikapnya yang berlaku menyerupai perempuan,” kata kerabatnya, Solikin, di Jombang, kemarin.

Di sela-sela menyaksikan penggalian lubang mayat korban mutilasi di rumah orangtua Ryan di Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, ia mengatakan Ryan juga dikenal pandai merias, seperti dalam acara anak-anak di desanya, sehingga dia selalu menjadi tumpuan warga untuk mendandani anak-anaknya yang akan menyemarakkan acara di desa.

“Saya hampir tidak percaya kalau dia melakukan mutilasi seperti itu, karena dia selama ini sopan, kalem, dan menjadi salah satu guru ngaji, bahkan dia sangat disukai anak-anak,” katanya.

Jemput Jenazah

Sementara itu, keluarga Aril Somba Sitanggang dari Jakarta, kemarin, mengirim tiga orana saudaranya untuk mengurus jenazah Aril di Jombang. Sejak menerima kabar kematian putra kelima keluarga Tiarma Sitanggang ini, ketiga keluarganya pun langsung terbang ke Jombang. “Kakak ke-4, sahabat Aril dan suami saya,” kata adik Aril, Vera, di Jakarta.

Vera menuturkan, keluarganya ikut penerbangan pagi pukul 06.30 WIB. Vera juga mendapat kabar bahwa keluarganya telah tiba di Surabaya dan sedang menuju kediaman orang tua Ryan di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur. “Subuh-subuh sudah ke bandara dan naik penerbangan pagi,” ujar putri bungsu Tiarma Sitanggang ini.

Rencananya, usai jenazah diotopsi pihak kepolisian, Aril akan dipulangkan ke rumahnya di bilangan Cimanggis, Depok. Namun untuk lokasi pemakaman, Vera mengaku, bersama keluarga belum ditentukan lokasinya. “Kita belum berembug,” tandasnya.(amir castro)
http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=32473&kat=Nasional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...