Tidak tanggung-tanggung, ribuan massa yang terdiri dari kaum perempuan yang tercatat sebagai pendukung Ka-JI ini, sekaligus mampu menaklukkan 'kengototan' Panwas dan KPUD Jombang, yang sebelumnya bakal mengancam akan membubarkan kampanye calon gubernur yang diusung gabungan partai Koalisi Jatim Bangkit (KJB) ini.
Sebelumnya, Pihak KPUD dan Panwas Kabupaten Jombang, sempat ngotot jika Tim kampanye pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mujiono (Kaji) melakukan pelanggaran kampanye di kabupaten Jombang. Tim kampanye Ka-Ji diduga melakukan pelanggaran karena menggelar kampanye tanpa mengantongi ijin dari Polres setempat. Akibatnya, keberangkatan rombongan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Gus Dur ini, sempat tertunda beberapa jam di Ponpes Al-Latifiyah I, Desa Tambak Beras, Jombang.
“Kita masih melakukan klarifikasi kepada pihak KPUD Kabupaten Jombang dan Panwas, sebab, kami mendengar, ada kabar kalau kampanye Bu Khofifah ini tidak mengantongi ijin,” kata Silahuddin Ashari, Ketua DPC PPP Jombang, yang juga tim pemenangan Ka-JI, saat konferensi perss, kemarin.
Dikatakan dia, bahwa ancaman KPUD melarang Tim Ka-Ji berkampanye di Kabupaten Jombang, sebenarnya sangat berbau diskriminasi. Pasalnya, ia mangaku bahwa ijin kepada pihak Polda Jatim sudah ia lakukan tiga hari sebelum acara dilangsungkan.
“Kita akan tetap melakukan kampanye ini, karena semua sayarat-syarat yang sudah ditetapkan oleh KPUD dan panwas sudah kami lalui, bahkan, kita sudah mengatakan akan melakukan berbagai rangkaian kegiatan kampanye Ka-Ji di Jombang,” terangya.
Kendati demikian, acara kampanye Kofifah Indar Parawansa tetap berjalan dengan lancar meski terlambat selam dua jam dari acar sebelumnya. Dengan dikawal ribuan santri dan sejumlah kiyai. Kofifah tampak asik menyapa ribuan pengguna jalan dengan berdiri di atas mobil dengan kap terbuka.
Perjalanan, yang memakan dua menit melintas di Jl Wahab Chasbulloh menuju Alun-alun Kota Jombang ini, mengundang gemuruh warga kota santri yang ingin menyaksikan dari dekat kandidat Calon Gubernur Jatim dari kaum perempuan ini. “Bu Khofifah..Bu Khofifah..,” teriak para warga yang berjejer di pinggir jalan, sembari mengacungkan jari telunjuk menandakan angka Satu nomor urut pasangan Ka-Ji ini.
Sambutan pun semakin lantang saat puluhan rombongan kendaraan KaJi melintasi Jl A Yani Jombang. Ditambah lagi, dengan kehadiran Dewi Yull, salah satu artis papan atas yang masih tenar ini, terlihat antusias menyapa para warga.
Riuh ribuan konstituen Ka-Ji yang tumpah ruah di alun-alun Jombang Kota ini pun bergulir, saat Ka-Ji memasuki areal Alun-alun Kota Jombang ini. Diatas panggung, Khofifah dan Dewi seakan tanpa lelah menyambut ribuan konstituen Kaji ini yang sempat menunggu kehadiran Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini, yang sempat molor selama dua jam dari jadwal yang sudah ditetapkan itu.
Dalam kesempatan tersebut, artis ibu kota Dewi Yull, yang ikut mengaampanyekan Khofifah Indar Parawansa ini, mengatakan bahwa pilihan harus tetap satu dengan disertai keyakinan pada 23 Juli mendatang agar masyarakat Jawa Timur memilih Kaji. "Ratu Jawa Timur tetap ibu Khofifah, biarpun sempat ada pencekalan, satu tekad tetap maju dan coblos nomor satu Ka-Ji Manteb," seru Dewi.
Dewi Yull yang juga menyanyikan lagu Munajat Cinta dari The Rock untuk mengawali lagunya menyapa masyarakat Jombang, meski syairnya sedikit diubah.
"Tuhan kirimkanlah kami, pemimpin yang baik hati, yang mencintai kami, ibu Khofifah," lantun Dewi Yull bersama-sama dengan Khofifah menyanyikan lagu tersebut.
Senada dalam kesempatan tersebut, Ketua DPC PPP Jombang, KH Sillahuddin Ashari, mengatakan bahwa, kedatangan Khofifah di Jombang yang sempat memunculkan berbagai ancaman, akhirnya bisa tercapai.
“Alhamdulillah, Bu Khofifah bisa hadir di hadapan saudara-saudara sekalian, meski sempat di 'Dholimi',” teriak Gus Adi, panggilan akrabnya, di hadapan ribuan pendukung Ka-Ji, kemarin, dengan diiringi sahutan gemuruh ribuan ibu-ibu yang hadir dari pelosok-pelosok kecamatan di Jombang itu.
Sementara Khofifah saat memberikan sambutan, mengiginkan semua warga Jombang berjuang bersama-sama untuk memenagkan Ka-Ji pada tanggal 23 juli mendatang. Dikatakan dia, masalah pengangguran di Jombang khususnya di Jatim selakaynya pula harus di sudahi.
"Kalau masih ada penagguran, dan kemiskinan, kita harus berjuang bersama-sama, melakukan sebuah gerakan perubahan, agar masyarakat bisa tentram dan sejahtera bersama," kata Khofifah di atas panggung, sembari di sambut ribuan warga Jombang. "Kalau belum Ka-Ji, (plesetan Haji) tetap belum Manteb," gemuruh ribuan warga tersebut.
Jombang terkenal dengan pertanian, karena sebagian besar masyarakat Jatim hidup dari sektor agraria ini. Begitu juga dengan pengangguran, perlu segera dientas dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan, seluas-luasnya.
“Semuanya harus mempunyai kesempatan berkarya tanpa terkecuali. Bahkan saya berpikir, jika nanti saya terpilih, harus ada kesempatan bagi mereka yang muda baik dari mahasiswa agar menjadi Jubir gubernur, sehingga ada jembatan antara rakyat dan pimpinan,” katanya.(amir)
Komentar
Posting Komentar
Mo Komentar Disini Bos,,,