Langsung ke konten utama

Suara Incumbent, Kembali Jadi ‘Raja’

Nyono-Halim Kandas Di 19 Kecamatan

JOMBANG – Pasangan yang di usung PDI-P, yakni Suyanto –Widjono Suparno (ToNo) masih tetap digdaya, dibanding pasangan Nyono-Halim yang hanya menang di 2 Kecamatan. Dalam hitungan perolehan suara sementara, Kamis Sore (24/07) kemarin.

Hasil hitungan sementara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Jombang, pasangan ToNo masih tidak bisa turun dari tahta ‘raja’. Meski setidaknya perhitungan tersebut masih menyisakan sekitar 10% dari jumlah total keseluruhan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di seluruh kecamatan dan desa di wilayah Kabupaten Jombang.

Dari 2.029 jumlah total TPS termasuk 5 TPS khusus, tercatat sebanyak 1.769 telah dilansir oleh Media Center pihak KPUD Jombang, melalui Pusat Data Elektronik (PDE) Pemkab setempat. Pada pukul 17.08 Wib, Kamis Sore (24/07) kemarin. Tercatat pasangan Nyono-Halim dengan nomor urut 1 hanya menang di dua kecamatan, yakni Megaluh dan Perak dengan perolehan suara sebanyak 213.446 atau sekitar 38%. Sementara, pasangan Suharto-Mudjib Mustain (Harum) yang di usung dari partai Demokrat dan gabungan partai non parleman, memperoleh suara 33.675, atau sekitar 6% suara.

Sedangkan, pasangan dengan nomor urut 3 yakni Suyanto-Widjono Suparno, (ToNo), yang merupakan pasangan Incumbent, mendapat suara tertinggi dengan perolehan suara sebanyak 314.118, atau setara 56%.


Dari data tersebut, tim sukses pasangan ToNo, Bahala Bela Binanda, yang sebelumnya mengklaim bahwa dirinya menang di 20 Kecamatan. Akhirnya meralat sendiri hasil rekapan perolehan suara tim pemenangnya.

“Kalau Jombang hanya mempunyai 21 kecamatan. ToNo tetap menang kan, meski hanya kalah di dua kecamatan saja ? ” ujar Bela, saat dihubungi via telfon kemarin, dengan nada tanya.

Sementara, Medan Amrulloh, Ketua pokja pemilihan KPUD Jombang, menyatakan, rilis KPUD yang dipublikasikan di Media Center yang sebelumnya telah menujukkan pasangan ToNo mengungguli lawan-lawannnya, merupakan data sementara saja. Sebab, masih ada sejumlah TPS yang belum menyetor data hasil penghitungan suara.

“Ada sebagaian data yang belum masuk, diantaranya dari Kecamatan Gudo, Mojoagung, Bandar kedung mulyo, Diwek, Wonosalam, Jombang, Kabuh dan Jogoroto, namun itupun hanya sebagian kecil saja, tidak sampai lebih dari 20% dari total TPS,” ujar Medan.

Pria yang juga merangkap menjadi Dosen Di Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang ini, mengatakan, setidaknya dari total keseluruhan suara yang masuk di database. Ada sejumlah perangkat teknis yang menjadi kendala lambatnya publikasi. Meski, semua TPS sudah selesai melakukan penghitungan secara manual.

“Keterlambatan ini murni persoalan teknis, kalaupun di percepat, diperkirakan jam 21.00Wib semuanya sudah bisa selesai,” katanya.

Pun demikian, Medan berjanji akan mempublikasikan jumlah total dari perolehan suara yang ada pada tanggal 31 Juli mendatang. Pasalnya pria berkulit putih ini, mengatakan sebelum di publikasikan pihak KPUD terlebih dahulu akan menggelar Pleno sebelum mengumumkannya ke publik.

”Kalau di publikasikan sekarang ya tidak bisa. Nanti saja, tunggu tanggal 31 Juli,” pungkas Medan.(ami)

Data Perolehan Suara Sementara
1. Nyono Suherlie – Halim Iskandar - 213.446 - 38%
2. Suharto – Mudjib Mustain (Harum) - 33.675 - 6%
3. Suyanto – Widjono Suparno (ToNo)- 314.118 - 56%
NB : Sumber KPUD Jombang, Pukul 17.08 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.