Langsung ke konten utama

Ryan, Sosok Mewah dan Sombong (1)


Glamour dan Mengaku Anak Kiai

Lokasi sanggar senam Marcella Gymnastic, yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Mojongapit, Jombang, masih terasa sepi di bawah terik matahari musim kemarau, kemarin. Hanya beberapa instruktur senam masih melakukan sesi latihan.

Semua berjalan seperti biasanya, tak ada duka dan tak ada kesedihan. Meski beredar kabar, Very Idam Hanyansyah alias Ryan yang pernah tercatat sebagai anggota sanggar tersebut tertangkap sebagai pelaku tunggal pembunuhan berantai.



Menurut Ida Rosita (36) pemilik sanggar senam Marcella Gyamnastic, nama Ryan memang pernah tercatat sebagai anggota sanggar senam miliknya itu.
Namun, dia menyangkal jika Ryan termasuk salah satu instruktur senam di sanggar yang ia kelola.

Semasa masih aktif sebagai anggota sanggar, Ryan sering mengaku sebagai anak kiai di lingkungan Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang. Meski demikian, tidak jarang pula pria tampan asal Dusun Maijo, Desa Jatiwates, Kecamatan Jombang ini, sering kali bikin onar dengan mencuri telfon genggam milik temannya.

“Dia selalu bikin ulah. Pernah mencuri handphone milik teman laki-lakinya yang juga member disini, karena kesalahannya itu, kita akhirnya mengeluarkan Ryan,” kata Ida Rosita, pemilik sanggar kebugaran Marcella Gymnastic saat di temui Duta.

Wanita berkulit putih ini, mengimbuhkan beberapa anggota sanggar merasa jengkel dengan ulah Ryan yang cenderung ‘klepto’ itu. Tak hanya handphone saja yang sering ia curi. Beberapa kali Ryan juga kedapatan mencuri uang salah seorang member lainnya dilingkungan komunitas fitnes.

“Dari sanalah kita akhirnya menduga jika Ryan adalah pemuda pendiam yang nakal,” kenang Ida.

Ryan yang masuk tempat fitness tahun 2007 lalu, memang disegani sejumlah member. Selain mengaku sebagai anak salah satu kyai berpengaruh di Pondok Pesantren Tambak Beras, Ryan juga menampakkan sikap sombong dan angkuh terhadap sekelilingnya.

Bahkan, karena Ryan mengaku sebagai Gus (anak kyai), sejumlah member cewek juga mengaku segan untuk mendekati dirinya. “Memang, Ryan suka berteman dekat dengan cowok. Perangainya yang seperti perempuan, menambah keyakinan kami jika Ryan seorang gay,” tukasnya.

Soal status Ryan saat ini sebagai tersangka pembunuhan berantai, ia tak terlalu menaruh belas kasihan. Menurut dia, jika memang Ryan terbukti melakukan itu, ia pantas menerima hukuman dari polisi. “Itu risikonya. Berani berbuat, harus berani bertanggungjawab,” cetuas pemilik rambut pirang itu.

Sosok Ryan termasuk bergaya hidup mewah. Hal itu bisa dilihat saat beberapa kali berkunjung ke sanggarnya, Ryan sering bergonta-ganti motor, dan semua motor yang dia bawa itu keluaran tahun terbaru.

“Mewah sekali hidupnya, kadang bawa Revo kadang juga bawa Jupiter pokoknya bawa motor bagus, pakaiannya juga semuanya ber merk,” tandasnya. (amir castro-bersambung)
http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=32628&kat=Daerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...