Pasrah Pada Figur Atau Andalkan Koalisi Parpol ?
Seperti pasangan Nyono Suharlie-Halim Iskandar, yang diberangkatkan oleh empat partai besar yakni Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta Partai Amanat Nasional (PAN) ini, masih merasa tak jenak dengan potensi figur yang mereka usung tersebut. Kendati pasangan dengan nomor urut satu tersebut, masih memiliki kans yang cukup besar untuk menang di pilbup Jombang mendatang dengan jargon mudanya.
Tidak begitu mengherankan jika pasangan dengan nomor urut satu tersebut masih mempunyai peluang menang di pilbub, meski Calon Bupati yang berpasangan dengan Halim Iskandar ini masih terbilang belum cukup familiar di banding dengan Incumbent dan Mudjib Mustain.
Pasalnya, di yakini Nyono Suharlie, juga mempunyai finansial kuat. Dari data yang ada di KPUD Kab Jombang, tercatat Nyono mempunyai kekayaan sebesar Rp 4.935.225.488. Semua itu semakin lengkap dengan figur Nyono yang populis di berbagai organisasi, seperti Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR), Asosiasi Kepala Desa dan Perangkat Desa (AKDP) dan sekaligus tercatat memiliki sejumlah Perusahaan Terbatas (PT) yang bergerak di bidang perkapalan.
Pun demikian, Halim Iskandar, juga tidak kalah populernya di mata masyarakat umum. Betapa tidak kakak kandung Muhaimin Iskandar ini pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Jombang, selama dua periode.
“Meski begitu, kami mengakui bahwa ketokohan dari kedua calon kita tidak sepopuler Incumbent (suyanto). Tapi, kami yakin bahwa Nyono-Halim bisa memenagkan pilbup besok (23 Juli 2008) karena sudah di dukung oleh empat partai besar,” ujar Sholicin Ruslie, Tim Pemenangan Pasangan Nyono-Halim, Senin Sore (21/072008) kemarin.
Berangkat dari modal itu, Sholichinpun berkeyakinan, bahwa pasangan yang ia usung itu mampu meraih suara sebesar 60%. Untuk mewujudkan kenyataan itu, ia bersama timnya tidak hanya mengumbar kata saja. Berbagai stategi dan taktik juga telah ia lakukan, mulai dari mengumpulkan kader hingga menggelar kampanye. Bahkan dalam kampanye terakhir terbukti, bahwa pasangan Nyono-Halim, mampu 'menenggelamkan' Alon-alun Jombang.
“Buktinya di hari terakhir kampanye kita,(Nyono-Halim. Red), semua pendukung tumpah ruah. Yang perlu jadi catatan bahwa masyarakat sekarang sudah cerdas dan sangat butuh perubahan, jadi kami optimis pasangan Nyono-Halim mampu memangkan pilbup besok (Rabu 23 Juli 2008),” pungkas Sholichin, dengan penuh keyakinan.
Bagaimana dengan calon nomor urut dua ? Meski tidak seberapa diunggulkan, namun pasangan Suharto-Mudjib Mustain (Harum) tetap optimis bisa merebut juara satu dalam pesta demokrasi di Jombang pada 23 juli nanti.
Hal itu bukan tanpa alasan. Menurut Sudiono, Ketua tim pemenangan pasangan Harum, meyakini jika popularitas Mudjib Mustain, masih tetap dipercaya masyarakat. Terlebih, Mudjib yang saat ini di gandeng Suharto, masih keturunan kiyai-kiyai sepuh di Jombang.
“Termasuk cucu dari KH Wahab Chasbulloh, yang merupakan pendiri Nahdhotul Ulama (NU),” kata Sudiono, ketika di temui di rumahnya, kemarin.
Sudiono menyebut, figur Gus Mudjib, demikian Mudjib Mustain biasa di panggil, juga mempunyai pengalaman di bidang akademik, yakni menjabat sebagai rektor Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang.
Dalam bidang pemeritahan, anak kandung pendiri Undar ini juga sudah banyak makan asam garam. Tidak tanggung-tanggung ia bahkan juga pernah menjabat sebagai wakil rakyat di DPR Pusat, dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 1999-2004.
“Beliau itu sudah mempunyai pengalaman, jadi saya tetap yakin pasangan Harum bisa menjadi juara satu di pilbup nanti, apalagi banyak partai kecil seperti PNBK, PPNUI, PKBP,PBB, PDS, PBR, dan PSI, PNBK, PPD, Partai Patriot Pancasila, serta PPIB, yang semuanya sudah mempunyai konstituen yang jelas, ” tegas kader Partai Demokrat ini.
Sedangkan, lanjut Sudiono, figur Suharto juga masih mempunyai trah di kalangan birokrasi di Jombang. Meski Suharto juga sudah tidak lagi menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang.
“Pak Harto juga masih populis, meski beliau hanya menjabat sekda 1999-2004 saja. Tapi ini modal bagi Harum dalam memenagkan suara di pilbup nanti, dengan trah sebagai mantan pejabat publik. Ditambah lagi dengan banyaknya kader PDIP yang keluar berganti arah mendukung pasangan Harum, ” yakinnya.
Sementara, pasangan Incumbent Suyanto-Widjono Suparno (ToNo), dengan nomor urut tiga, yang didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) serta di dukung oleh berbagai kalangan. Mengaku tetap optimis bisa menduduki kembali kursi yang ia tinggal selama putaran pilbup ini.
Penambahan dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP)pun tidak juga menjadi sebuah perhitungan bagi kemenangan pasangan ToNo. Sebab, pasangan yang mempunyai figuritas yang sudah cukup terkenal itu, masih mempunyai pengaruh yang signifikan diakar rumput.
“Kepemimpinan mas yanto sudah tidak diragukan lagi. Buktinya, pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sudah dirasakan oleh semua masyarakat, jadi ini lah yang mendasari optimisme kemanagan ToNo,” ujar Bahana Bela Binanda, yang juga tim pemenangan ToNo, kemarin.
Ia mengatakan, optimisme tersebut semakin nyata dengan masuknya Widjono Suparno sebagai wakil. Karena, adik kandung Imam utomo, sudah mumpuni dalam memenejemen birokrasi.
Ditambahkan Bela, panggilan akrabnya, perjalanan karir widjono Suparno di mulai dari pegawai paling bawah hingga menjadi Sekdakab.
“Target kita sih tidak muluk-muluk, cukup figur mas yanto lah yang bisa menjadi tolak ukur kemenangan ToNo dalam pilbup Rabu nanti,” yakinnya.(ami)
JOMBANG – Detik penentu tiga kandidat calon pemimpin Jombang, pada lima tahun mendatang, tinggal satu hari lagi. Dua pasangan calon tetap memilih pasrah pada ke-tokohan calon, sementara satu pasangan lagi meyakini kekuatan parpol sebagai jaminan kemenangan di Pilbup 23 juli nanti.
Meski sebelumnya, ketiga pasangan tersebut sudah melakukan gelaran kampanye, yang tidak lain, merupakan media penyampaian program kerja dari ke tiganya. Namun, kenyataannya dari tiga pasangan calon kandidat pemimpin Jombang, periode 2008-2010 itu, diantaranya masih saja memiliki keraguan terhadap calon yang mereka usung.
Meski sebelumnya, ketiga pasangan tersebut sudah melakukan gelaran kampanye, yang tidak lain, merupakan media penyampaian program kerja dari ke tiganya. Namun, kenyataannya dari tiga pasangan calon kandidat pemimpin Jombang, periode 2008-2010 itu, diantaranya masih saja memiliki keraguan terhadap calon yang mereka usung.
Seperti pasangan Nyono Suharlie-Halim Iskandar, yang diberangkatkan oleh empat partai besar yakni Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta Partai Amanat Nasional (PAN) ini, masih merasa tak jenak dengan potensi figur yang mereka usung tersebut. Kendati pasangan dengan nomor urut satu tersebut, masih memiliki kans yang cukup besar untuk menang di pilbup Jombang mendatang dengan jargon mudanya.
Tidak begitu mengherankan jika pasangan dengan nomor urut satu tersebut masih mempunyai peluang menang di pilbub, meski Calon Bupati yang berpasangan dengan Halim Iskandar ini masih terbilang belum cukup familiar di banding dengan Incumbent dan Mudjib Mustain.
Pasalnya, di yakini Nyono Suharlie, juga mempunyai finansial kuat. Dari data yang ada di KPUD Kab Jombang, tercatat Nyono mempunyai kekayaan sebesar Rp 4.935.225.488. Semua itu semakin lengkap dengan figur Nyono yang populis di berbagai organisasi, seperti Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR), Asosiasi Kepala Desa dan Perangkat Desa (AKDP) dan sekaligus tercatat memiliki sejumlah Perusahaan Terbatas (PT) yang bergerak di bidang perkapalan.
Pun demikian, Halim Iskandar, juga tidak kalah populernya di mata masyarakat umum. Betapa tidak kakak kandung Muhaimin Iskandar ini pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Jombang, selama dua periode.
“Meski begitu, kami mengakui bahwa ketokohan dari kedua calon kita tidak sepopuler Incumbent (suyanto). Tapi, kami yakin bahwa Nyono-Halim bisa memenagkan pilbup besok (23 Juli 2008) karena sudah di dukung oleh empat partai besar,” ujar Sholicin Ruslie, Tim Pemenangan Pasangan Nyono-Halim, Senin Sore (21/072008) kemarin.
Berangkat dari modal itu, Sholichinpun berkeyakinan, bahwa pasangan yang ia usung itu mampu meraih suara sebesar 60%. Untuk mewujudkan kenyataan itu, ia bersama timnya tidak hanya mengumbar kata saja. Berbagai stategi dan taktik juga telah ia lakukan, mulai dari mengumpulkan kader hingga menggelar kampanye. Bahkan dalam kampanye terakhir terbukti, bahwa pasangan Nyono-Halim, mampu 'menenggelamkan' Alon-alun Jombang.
“Buktinya di hari terakhir kampanye kita,(Nyono-Halim. Red), semua pendukung tumpah ruah. Yang perlu jadi catatan bahwa masyarakat sekarang sudah cerdas dan sangat butuh perubahan, jadi kami optimis pasangan Nyono-Halim mampu memangkan pilbup besok (Rabu 23 Juli 2008),” pungkas Sholichin, dengan penuh keyakinan.
Bagaimana dengan calon nomor urut dua ? Meski tidak seberapa diunggulkan, namun pasangan Suharto-Mudjib Mustain (Harum) tetap optimis bisa merebut juara satu dalam pesta demokrasi di Jombang pada 23 juli nanti.
Hal itu bukan tanpa alasan. Menurut Sudiono, Ketua tim pemenangan pasangan Harum, meyakini jika popularitas Mudjib Mustain, masih tetap dipercaya masyarakat. Terlebih, Mudjib yang saat ini di gandeng Suharto, masih keturunan kiyai-kiyai sepuh di Jombang.
“Termasuk cucu dari KH Wahab Chasbulloh, yang merupakan pendiri Nahdhotul Ulama (NU),” kata Sudiono, ketika di temui di rumahnya, kemarin.
Sudiono menyebut, figur Gus Mudjib, demikian Mudjib Mustain biasa di panggil, juga mempunyai pengalaman di bidang akademik, yakni menjabat sebagai rektor Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang.
Dalam bidang pemeritahan, anak kandung pendiri Undar ini juga sudah banyak makan asam garam. Tidak tanggung-tanggung ia bahkan juga pernah menjabat sebagai wakil rakyat di DPR Pusat, dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 1999-2004.
“Beliau itu sudah mempunyai pengalaman, jadi saya tetap yakin pasangan Harum bisa menjadi juara satu di pilbup nanti, apalagi banyak partai kecil seperti PNBK, PPNUI, PKBP,PBB, PDS, PBR, dan PSI, PNBK, PPD, Partai Patriot Pancasila, serta PPIB, yang semuanya sudah mempunyai konstituen yang jelas, ” tegas kader Partai Demokrat ini.
Sedangkan, lanjut Sudiono, figur Suharto juga masih mempunyai trah di kalangan birokrasi di Jombang. Meski Suharto juga sudah tidak lagi menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang.
“Pak Harto juga masih populis, meski beliau hanya menjabat sekda 1999-2004 saja. Tapi ini modal bagi Harum dalam memenagkan suara di pilbup nanti, dengan trah sebagai mantan pejabat publik. Ditambah lagi dengan banyaknya kader PDIP yang keluar berganti arah mendukung pasangan Harum, ” yakinnya.
Sementara, pasangan Incumbent Suyanto-Widjono Suparno (ToNo), dengan nomor urut tiga, yang didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) serta di dukung oleh berbagai kalangan. Mengaku tetap optimis bisa menduduki kembali kursi yang ia tinggal selama putaran pilbup ini.
Penambahan dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP)pun tidak juga menjadi sebuah perhitungan bagi kemenangan pasangan ToNo. Sebab, pasangan yang mempunyai figuritas yang sudah cukup terkenal itu, masih mempunyai pengaruh yang signifikan diakar rumput.
“Kepemimpinan mas yanto sudah tidak diragukan lagi. Buktinya, pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sudah dirasakan oleh semua masyarakat, jadi ini lah yang mendasari optimisme kemanagan ToNo,” ujar Bahana Bela Binanda, yang juga tim pemenangan ToNo, kemarin.
Ia mengatakan, optimisme tersebut semakin nyata dengan masuknya Widjono Suparno sebagai wakil. Karena, adik kandung Imam utomo, sudah mumpuni dalam memenejemen birokrasi.
Ditambahkan Bela, panggilan akrabnya, perjalanan karir widjono Suparno di mulai dari pegawai paling bawah hingga menjadi Sekdakab.
“Target kita sih tidak muluk-muluk, cukup figur mas yanto lah yang bisa menjadi tolak ukur kemenangan ToNo dalam pilbup Rabu nanti,” yakinnya.(ami)
Komentar
Posting Komentar
Mo Komentar Disini Bos,,,