Langsung ke konten utama

Kar-Sa Tak Gubris 'Ulah' SR, Serobot Zona Kampanye

JOMBANG – Meski zona kampanye Sukarwo-Saifulloh Yusuf (Kar-Sa) di Jombang, sempat di serobot pasangan Sutjipto-Ridwan (SR) dengan mendatangkan Megawati. Namun, Gus Ipul sendiri tak mau menaggapi persoalan tersebut. Bahkan, dirinya lebih memilih tidak mau berkomentar, dengan alasan lebih menyerahkan sepenuhnya kepada pihak KPU.


Hal itu dikatakan H. Ubaidillah, selaku tim pemenangan Kar-Sa, kabupeten Jombang, usai mendampingi cagub yang berpasangan dengan mantan Sekdaprop bertemu sapa dengan ribuan pendukungnya di Alon-alun kota Jombang, sore (16/07/2008) kemarin. Bahwa zona kampanye yang seharusnya menjadi milik pasangan Sukarwo-Saifulloh Yusuf (Kar-SA) yang di serobot oleh pasangan yang di usung dari PDIP tersebut, adalah kewenangan dari Panwas

Menurut Gus Ubaid-panggilan akrabnya, Panitia Pengawas pilkada dan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) baik daerah maupun propinsi sebagai penyelenggaran pemilu, semestinya sudah mengetahui hal tersebut. Tanpa harus menunggu pengaduan dari pihaknya.

“Buat kami tidak masalah, yang penting itu bukan pasangan Kar-Sa yang melakukan pelanggaran, saya yakin panwas sudah mencatat hal itu,” tandas Gus Ubaid, kemarin.

Ia mengatakan, seharusnya semua pasangan calon harus mematuhi aturan dan kesepakatan yang sudah di putuskan oleh pihak KPU. Kata dia, pelanggaran yang dibuat dalam musim kampanye selayaknya di patuhi bagi semua pasangan calon.

“Panwas harus lebih jeli melihat pelanggaran-pelanggaran dalam musim kampanye saat ini, kalau tidak, panwaslah yang harus bertanggung jawab, jika nanti ada pihak-pihak yang merasa di rugikan,” katanya.

Kendati demikian, Gus Ubaid, mengatakan akan tetap mencatat setiap pelenggaran-pelanggaran yang ditujukan kepada pasangan Kar-Sa. Pasalnya, ia tidak akan tinggal diam untuk tetap meminta kepada pihak panwas menegakkan aturan dan disiplin saat kampanye.

“Kita akan tetap pantau sejauh mana pelanggaran itu dibuat. Namun yang jelas untuk saat ini kami menyerahkan sepenuhnya kepada panwas, jika panwas tetep tak berbuat apa-apa, terpaksa kami tidak akan tinggal diam,” tegas Gus Ubaid, tanpa menyebut langkah apa yang akan ia lakukan.

Lebih dalam dalam gelaran kampanye pasangan Kar-SA, kemarin, sejumlah kiyai kota santri juga sempat turut serta menyapa ribuan pendukung Kar-Sa di Alon-alun kota Jombang itu. Ribuan pendukung pasangan Sukarwo-Saifulloh Yusuf (Ka-Sa) yang di usung Partai Demokrat (PD) dan Partai Amanat Nasional (PAN) ini, juga sempat terhipnotis dengan kedatangan Adji Massaid yang mendampingi Saifulloh Yusuf, bertemu sapa dengan para penduduk Jombang itu, terlebih bagi pemilih pemula yang memanfaatkan momen berfoto bareng dengan sang artis.

Kampanye yang dikemas dengan menggelar panggung terbuka di hadapa ribuan pendukung di Alon-alun kota Jombang tersebut di mulai pada pukul 13.00 Wib. Gus Ipul- panggilan akrab Saifulloh Yusuf, yang pada waktu itu tidak didampingi Soekarwo, berjanji akan tetap melaksanakan tugasnya saat terpilih menjadi gubernur nanti.

“Pengangguran, kemiskinan, dan anak-anak putus sekolah, serta jaminan kesehatan gratis bagi warga miskin, akan kita galakkan, karena saya tidak ingin warga miskin tetap terinjak injak,” janji Gus Ipul, dihadapan ribuan pendukungnya, kemarin. (ami)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.