Langsung ke konten utama

Sosok Si Jagal, Dimata Keluarga dan Tetangga (2)

Semenjak dikelar polisi di tempat kelahirannya, di Dusun Maijo Desa Jatiwates Kec Tembelang Kab Jombang, pada hari Minggu (20/17/2008) lalu, dengan status tersangka tunggal pelaku mutilasi di Ragunan Jakarta. Masyarakat sekitar mulai menilai sosok Very Idam Henyansyah alias Ryan (30) adalah si pembunuh sadis.

Suasana rumah Akhmad dan Siatun, orangtua Ryan, yang sedikit lengang dari sehari sebelumnya. Masih juga di datangi oleh puluhan warga, demi menyaksikan lebih dekat lokasi di mana Ryan mengubur empat jenazah korbannya itu.


Di dua kubangan bekas galian tim forensik Polda Jatim, yang tepat berada di balik pintu dapur bekalang rumah Ryan. Warga masih mengaku terenyuh saat mencermati bagian demi bagian dari lokasi yang menjadi tempat jenazah korban Ryan itu.

Merekapun mulai mengelus dada dan menyayangkan perbuatan pria tampan yang terkenal sebagai sosok pendiam, rajin mengaji dan pandai merias anak kecil.

Kebanyakan dari warga tetap tak menaruh curiga, jika Ryan yang sebelumnya menjadi panutan sejumlah murid-murid TPQ di Desa Jatiwates itu, tiba-tiba menjadi sosok yang sadis. Apalagi dengan tega dan berani membunuh para korbannya dan menguburnya di rumah sendiri.

Bahkan, sejak Ryan diberitakan menjadi tersangka kasus mutilasi terhadap Heri Santoso, 40, di Jalan Raya Kebagusan, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (12/7) lalu, warga mulai berspekulasi menilai sosok Ryan, adalah si pembunuh sadis.
Solikhan, 38, paman Ryan misalnya. Pria yang rumahnya bersebelahan dengan rumah Ryan itu mengaku kaget dengan ulah keponakannya itu. Ia mengatakan, selama ini, tak ada tanda-tanda jika Ryan bisa tega mengabisi nyawa manusia. Apalagi jumlahnya hingga mencapai 5 orang.

“Saya tak mengira Ryan bisa sekejam itu membunuh tetaman-teman dekatnya,” ujar Solikhan menyayangkan.

Seperti yang banyak dikatakan warga lainnya, Ryan memang sosok pemuda yang rajin mengaji. Bahkan, jumlah murid Ryan mencapai ratusan orang, terutama anak-anak. Di tempat kelahirannya, Si jagal ini juga terlihat sebagai ‘anak baik’ yang gemar membantu pekerjaan rumah orang tuanya.

“Setiap hari dia selalu menyapu rumah, dan merawat bunga-bunga di depan rumahnya,” katanya.

Namun, ia tak membantah jika putra pasangan Akhmad dan Siatun itu memiliki kelainan dalam hal memilih ‘teman’. Ryan lebih senang bergaul dengan sesama jenis dalam keshariannya. Bahkan, tak jarang teman sesama jenisnya itu singgah dikediaman Ryan dan menginap. Meski begitu, Sholikhan, mengatakan tak tahu menahu, soal hubungan Ryan dengan semua teman laki-lakinya itu, termasuk empat korban yang saai ini telah menjadi mayat.

“Yansyah (panggilan akrab didesa si jagal itu) logatnya memang seperti perempuan. Baik dari cara jalannya maupun nada bicaranya. Saya pikir dibalik itu semua, tak ada kelainan lain tuh,’’ terang pria yang mengaku bekerja serabutan ini.

Sosok jahat sama sekali tak dinampakkan Ryan. Apalagi, aktivitas Ryan selalu berhubungan dengan aktivitas perempuan. Menurut dia, keahlian Ryan menari dan menjadi pengajar, sama sekali tak menampakkan jiwa bengis. Namun, hal itu akhirya tak berlaku setelah polisi menggelandang keponakannnya itu kerumahnya akibat kassu pembunuhan sadis di Jakarta.

“Dia itu pendiam. Jangankan membunuh manusia, untuk membunuh bintang saja saya ragu,’’ tukas pria satu anak ini.

Kendati demikian, Ia sama sekali tak menyadari jika sifat buruk yang dimiliki Ryan tersebut ada hubungannya dengan empat mayat yang berhasil di temukan di belakang rumahnya itu.

“Tak pernah ada tanda-tanda, termasuk suara orang menggali saat malam hari. Kami juga heran, kok bisa Ryan mengubur para korbannya itu sendirian,’’ tukasnya.(ami)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.