JOMBANG – Kampanye di hari pertama bagi tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati peserta pilkada Jombang, mulai digelar, kemarin. Tak sedikit mobilisasi massa dari berbagai pelosok desa mewarnai gelaran akbar tebar visi-misi itu, termasuk di desa kelahiran Incumbent.
Gerilya pasangan Incumbent Suyanto-Widjono Suparno (ToNO) yang disung dari PDI-P melakukan kampanye di Desa Tebel Kecamatan Bareng, dan Wonosalam. Yang termasuk juga sebagai desa kelahiran Suyanto mantan orang nomor satu di Jombang itu. Dengan melakukan silaturahmi ke rumah-rumah penduduk, Suyanto dan Widjono juga berkeliling ke sejumlah desa di dua wilayah kecamatan tersebut.
Gelaran kampanye pasangan ToNo, yang berpuncak di lapangan Desa Tebel Kecamatan Bareng itu, juga tampak menggelar pangung secara terbuka untuk bertatap muka dengan ribuan kadernya. Alhasil, hal itu kemudian dimanfaatkan ToNo untuk menyampaikan beberapa janjinya dengan melanjutkan kembali program yang sempat belum tergarap pada waktu kepemimpinan Suyanto sebagai Bupati Jombang lima tahun yang lalu.
“Kami akan teruskan program yang telah kami lakukan. Karena pernah menjabat sebagai bupati, saya tahu apa yang harus kami lakukan untuk membangun Jombang yang lebih baik,’’ janji Suyanto.
Tak mau kalah dengan Suyanto, Widjono Suparno, Mantan Sekdakab Kabupaten Jombang ini, juga sempat mempromosikan ketokohan pasangannya, saat sedang menjabat sebagai bupati periode 2003 – 2008 lalu. Berbekal jabatan Sekretaris Daerah (Sekdakab) yang pernah ia duduki sebelumnya, ia menjamin jika Suyanto layak untuk dipilih kembali menjadi orang nomor satu di Jombang dalam pilkada tanggal 23 Juli mendatang.
“Saya paling tahu beliau (Suyanto. red), dan alasan saya kenapa mau digandeng, karena Pak Yanto memiliki komitmen terhadap wong cilik,’’ ujar Widjono, adik kandung Gubernur Jawa Timur, Imam Oetomo ini, kemarin.
Bebeda bagi pasangan Suharto-Mudjib Mustain, (Harum) yang di usung partai Demokrat dan gabungan partai gurem lainnnya yang lebih memilih berkampanye keliling di 6 kecamatan, yakni, Kecamatan Tembelang, Ploso, Ngusikan, Kabuh, Plandaan, dan Megaluh.
Dengan berbekal pengeras suara, Soeharto dan Mudjib mengajak warga untuk memenangkan pasangan yang diusung Partai Demokrat dan sepuluh partai gurem itu. Kampanye model ini dilakukan Harum hingga sore hari dan berakhir di sekretariat tim pemenangan mereka di Kecamatan Jombang Kota.
Menurut Didik Lokma, sekretaris DPC Partai Demokrat Jombang, mengatakan berkampanye keliling lebih efektif dari pada mengumpulkan massa secara besar-besaran dalam satu tempat. Menurutnya, tujuan dari keliling di enam kecamatan tersebut juga termasuk ketetapan KPUD Kabupeten Jombang.
“Sudah tidak jamannya lagi melakukan kampanye dengan arak-arakan, kita tahu masyarakat sangat terganggu dengan hal seperti itu,” ujar Didik, salah satu tim sukses pasangan Harum, via telpon, kemarin.
Sementara, seperti yang dilakukan calon pasangan lainnnya, pasangan Nyono Suharli – Halim Iskandar (Nyono-Halim) yang di usung Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, lebih memilih memanfaatkan massa kampenye dengan menggelar road show di Kecamatan Jombang dan Diwek.
Sebelum berkahir di lapangan Desa Watugaluh Kec Diwek untuk menggelar orasi. Perjalanan gerilya pasangan ini semula dilakukan dengan cara berkunjung ke sejumlah desa di Kecamatan Diwek, dan bersilaturrahmi ke rumah-rumah warga di Kecamatan Jombang Kota.
Pangung gembira yang dihadiri sekitar seribu massa pendukungnya di desa Watugaluh sebagai acara puncak gerilya mereka untuk menyampaikan janji-janji politik kedau pasangan nomor urut satu ini, di awali dengan melakukan konvoi secara terpisah. Nyono dari arah selatan sementara konvoi Halim berangkat dari arah utara.
Di atas panggung, Nyono kembali memberikan janji-janjinya kepada massa pendukungnya. Ia berjanji, akan meningkatkan taraf hidup masyarakat jika terpilih menjadi Bupati Jombang periode 2008 – 2013 nanti.
“Kalau saya jadi bupati nanti, kesejahteraan masyarakat akan kami perhatikan. Karena saya tahu betul apa yang menjadi keluhan masyarakat selama ini,” janji Nyono.
Tak hanya Nyono saja yang mengumbar janji. Halim Iskandar, yang juga sebagai mantan Ketua DPRD Jombang itu juga tak mau kalah. Adik kandung Muhaimin Iskandar itu bahkan sempat memanggil salah satu peserta kampanye untuk meraih simpati dari mereka. Dengan lugas, Halim menanyakan sejumlah keluhan yang dihadapi masyarakat, terutama para petani.
“Pupuk pasti sulit didapat, dan masalah ini kerap kali muncul. Kalau kami terpilih nanti, masalah ini tak akan muncul lagi,’’ janji Halim diatas panggung.
Bahkan, ia sempat menjanjikan akan membangun Pabrik Gula (PG) baru di Jombang, menyusul rendahnya rendemen tebu di dua PG yang ada, seperti yang sering dikeluhkan oleh sejumlah petani tersebut.
“Kita akan bangun PG baru. Karena kami ingin rendemen tebu petani tinggi, sehingga petani tebu bisa mendapatkan income yang cukup besar di bandingkan dengan tahun kemarin,” janjinya lagi.
Sesuai jadwal KPUD Kabupeten Jombang, memberikan sejumlah keleluasaan kepada 3 pasangan calon bupati (Cabup) dalam mengawali musim kampanye per tanggal 7-19 Juli 2008 nenti. "Semua pasangan sudah ditentukan per zona, yang terdiri dari Zona A, Zona B, dan C, hingga KPU memberlakukan massa tenag seblum pencoblosan," pungkas Minan Rohman, Pokja Pencalonan KPUD Kabupaten Jombang.(amir).
profil calon bupatinya kok tidak ada semua orang kan pingin tau....
BalasHapusSory bos,,,,profil mereka masih telat,,ada yang visi misinya semuanya sudah ketahuan,,,,tapi mereka semua tidak anti korupsi,,,
BalasHapus