Langsung ke konten utama

Lagi, Mapolres Kebanjiran Laporan Orang Hilang

Diduga Semuanya Kenal dengan Ryan

JOMBANG - Korban kekejian Very Idam Henyansyah alias Ryan (30) diduga masih terus bertambah. Hal itu setelah Polres Jombang menerima sejumlah laporan. Hingga sore kemarin, Sabtu (26/7) Polres Jombang sudah mengantongi delapan laporan terkait sanak keluarga mereka yang hilang.

Terakhir yang melaporkan adalah Mujiana (27). Warga Desa Slawe Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo ini datang ke Mapolres Jombang sekitar pukul 14.00. Di hadapan petugas ia memberitahukan bahwa suaminya yang bernama Mohammad Ahsony (27) menghilang dari rumah sejak bulan September 2007.


Mujiana tak pernah tahu kemana suaminya pergi. Sebab, kepergian suaminya tidak meninggalkan pesan sedikitpun. Yang ia tahu hanyalah suaminya yang juga karyawan PT Tjiwi Kimia itu berangkat dengan mengendarai speda motor suzuki thunder dengan nopol W 5454 GR.

Kecurigaan Mujiana muncul setelah mendengar kabar bahwasannya telah ditemukan empat jasad yang sudah membusuk dibelakang rumah Ryan di Dusun Maijo Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Jombang.

Hal itu diperkuat dengan sepeda motor yang biasa dipakai Ahsony, diketemukan di penitipan sepeda yang berjarak sekitar 2 km dari rumah Ryan. Untuk memperjelas kecurigaan itu, Mujiana akhirnya melaporkan sekaligus ingin melihat barang bukti berupa sepeda motor thunder yang diamankan di Polres Jombang tersebut.

"Sepeda motor tersebut berada di penitipan sekitar empat bulan,” ungkap Kasareskrim Polres Jombang, AKP Kasyanto.

Meski demikian, Kasyanto tidak berani memastikan apakah Ahsony merupakan salah satu korban kekejian mantan guru ngaji itu. Pihaknya akan terus melakukan penyelidikan sehingga semuanya bisa terungkap.

Mujiana yang datang dengan mata sembab itu di mintai keterangan oleh jajaran reskrim Jombang hampir dua jam. Bukan hanya itu, oleh petugas warga Desa Slawe ini juga diperkenankan melihat barang bukti speda motor thunder yang diamankan diruang belakang mapolres berukuran 5x6 m persegi itu.

Sementara itu, di rumah Ryan di Dusun Maijo Desa Jatiwates jumlah warga yang ingin melihat secara langsung terus membludak. Sekitar pukul 10.00 WIB, Kapolres Jombang, AKBP M Khosim juga terlihat dilokasi. Meski demikian, tidak ada pembongkaran terhadap sejumlah mayat yang diduga masih berada dirumah Ryan.

Kedatangan M Khosim yang hanya mengantarkan Irwasda, Kombes Syahril Quba untuk melihat TKP. Pihaknya memastikan jika hari itu tidak akan ada pembongkaran.

“Semuanya masih menunggu instruksi dari Polda. Sebab, semuanya ditangani secara langsung oleh Polda Jatim, dan Polres hanya melakukan koordinasi saja, untuk pengamanan lokasi,” pungkas M Khosim didepan wartawan.
Sepatu dan Barbel Ryan, Mulai Diamankan

Meski sebelumnya, rombongan Kapolres Jombang, bersama Irwasda Kombespol Syahril Quba ke TKP tidak melakukan aktivitas apapun, namun, sejumlah aparat kepolisian dari Mapolres Jombang, yang dipimpin langsung oleh Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Kasyanto, Sabtu Siang (26/07) kemarin. Mulai mengumpulkan sejumlah barang bukti berupa sepasang sepatu dan barbel.

Dari rumah Very Idam Henyansyah alias Ryan, (30) di Dusun Maijo Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Jombang, rombongan Satreskrim Polres Jombang yang datang ke TKP sekitar pukul 13.00 Wib, dengan berpakaian reman, langsung mengamankan sejumlah barang bukti yang masih berserakan di belakang rumah tersangka pelaku pembunuh berantai itu.

Dari pengamanan tersebut, setidaknya, pihak Mapolres mendapatkan beberapa tiang tembok, terbuat dari semen berukuran 10 cm dan sebuah barbel dari bekas galian 4 mayat korban kekejaman jagal Jombang itu. Sepasang sepatu Ryan, yang tersimpan di dapur belakang rumah juga tak luput dari pemeriksaan petugas, yang diduga digunakan tersangka menghabisi korban-korbannya.

Namun, usai mengambil sebuah barang bukti dari rumah Ryan, kasatreskrim enggan memberikan komentar terkait dengan pengamanan tersebut. “Nanti saja, ini hanya sebatas mengumpulkan barang bukti, tidak ada apa-apa,” singkat Kasyanto.(ami)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.