Kedua kandidat itu diantaranya, Ardi Subagio, salah satu dosen Bahasa Inggris di salah satu PTS di Jombang dan Herman Effendy yang tercatat sebagai mahasiswa STKIP. Dengan menyampaikan niatnya di depan para anggota KPUD itu, puluhan aktivis tersebut langsung 'mendaftarkan diri' sebagai pasangan cabup/cawabup. Meski akhirnya tidak di izinkan.
Menurut Ardi Subagio, 'Kandidat Calon Bupati' saat ditemui di luar gedung KPUD menyatakan, aksi tersebut digelar dalam rangka memberikan dukungan kepada pihak-pihak terkait untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara baik.
"Kami tidak ingin jika pada saat pelaksanaan Pilkada nanti, situasinya menjadi tidak kondusif. Oleh karena itu, aksi tadi adalah bagian dari pencairan suasana saja," tegas Ardi.
Dikatakan Ardi, sudah saatnya masyarakat sekarang mendapatkan pendidikan politik yang memadai. Perhatian masyarakat yang berlebihan terhadap pelaksanaan Pilkada bisa dikhawatirkan akan menimbulkan suasana yang kontra produktif dengan cita-cita Pilkada itu sendiri.
"KAMMI sepenuhnya mendukung pelaksanaan Pilkada yang bersih dan damai. Jadi kami disini hanya bermaksud untuk mengawal itu" tandas Ardi saat menyampaikan pesan aksinya.
Sementara Wakil Ketua Pokja Pencalonan KPUD setempat Machwal Huda, menegaskan, pihaknya tidak bisa menerima pendaftaran calon dari KAMMI tersebut. Alasannya, aturan yang dipakai oleh KPUD dalam Pilkada saat ini hanya memberikan peluang bagi calon dari jalur partai.
"Ya seperti kita tahu, belum ada pintu masuk bagi calon perseorangan atau organisasi non partai. Otomatis, pendaftaran mereka kita tolak," tegas Machwal.
Disinggung soal Aksi KAMMI yang bermaksud menyindir KPUD ? Machwal, membantah, bahwa aksi KAMMI tersebut tidak benar-benar untuk mencalonkan kadernya. Ia menganggap aksi tersebut lebih sebagai bentuk partisipasi dalam mengkampanyekan Pilkada yang bersih dan damai.
"Tidak ada sindir-menyindir, mereka datang kesini justru sudah tahu kalau pendaftaran mereka tidak memenuhi persyaratan. Mereka paham kalau tidak bakal diterima KPUD," katanya.
Justru, Ia mengaku, jika KPUD seharusnya lebih berterima kasih kepada pengurus KAMMI yang telah memberikan apresiasi positif terhadap KPUD.
“Kita salut dengan mereka, justru aksi tersebut sangat positif untuk memberikan contoh partisipasi politik bagi masyarakat secara luas.(amer castro)
http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=27982&kat=Daerah
Suguhan kreatifitas unik yang ditunjukkan oleh puluhan aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) ini, dilakukan dengan cara mendaftarkan dua kadernya ke KPUD Jombang sebagai kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati.
Komentar
Posting Komentar
Mo Komentar Disini Bos,,,