Langsung ke konten utama

Lima Kawanan Sepesialis Kain, Dibekuk

JOMBANG – Sedikitnya dua dari lima kawanan pencuri kain yang beraksi di Toko Busana milik Mizaroh (42) warga Dusun Kalangan, Desa Kalang Semanding Kec Perak, kemarin (4/05) sore. Berhasil di bekuk oleh jajaran polsek setempat. Alhasil, petugas berhasil menangkap dua dari lima pencuri beserta barang bukti.

Kedua tersangka itu adalah Dwi Prayogi alias Ugik warga Mentikan Gang 1 No 5 Mojoketo dan Abdurrohman wakid alias Ali (36), asal Suratan Gang 1 No 13 A, Kelurahan Kranggan, Kec Prajurit Kulon Kota Mojokerto. Sebelum di amankan oleh jajaran polsek setempat, kedua tersangka tersebut telah tertangkap basah oleh warga karena kedapatan membawa barang hasil curian dari toko tersebut.
Menurut pengakuan Mizaroh (42), korban, mengatakan bahwa kejadian tersebut berawal dari kecurigaan dia terhadap empat orang pelaku yang pura-pura membeli baju dan kain yang dia jual. Pasalnya, keempat pelaku yang pada saat itu masuk ketokonya, satu diantaranya berpura-pura sebagai pembeli sungguhan, semantara yang lainya langsung beroperasi dengan menyelipkan kain hasil curian tersebut ke dalam bajunya.
Ketika saya tanyai, mereka malah lari dan masuk mobil, ya saya teriaki maling saja,” terang Mizaroh.
Mendengar teriakan Mizaroh, warga langsung menangkap kedua pelaku dan menghajarnya sampai babak belur, sementara yang lainnya, langsung masuk mobil dan melarikan diri menuju ke arah timur.
Kita sempat lempar dengan batu, tapi mobil itu tetap melaju kancang,” terang salah satu warga yang berhasil menangkap dua pelaku tadi sebelum di serahkan ke polisi.
Kapolsek Perak AKP Sutikno mengatakan, bahwa sekitar jam 13.00 ada mobil Panther berwarna biru tampak mondar-mandir di desa tersebut. Selang beberapa menit mobil yang ditumpangi lima orang tersebut berhenti didepan toko milik Mizaroh, dan langsung menggasak barang-barang yang ada di toko tersebut.
Begitu kita mendapatkan laporan, langsung kita menuju TKP dan langsung mengamankan kedua pelaku,” terangnya.
Sedangkan untuk ketiga tersangka yang berhasil melarikan diri, Sutikno mengatakan, akan melakukan penyelidikan lebih lanjut agar kasus tersebut bisa secepatnya terungkap. “Kedua pelaku yang tertangkap akan dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara. Dan yang berhasil kabur, kita akan lakukan pengembangan lebih lanjut untuk menjerat pelaku,” terang Sutikno.(amir castro)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.