Langsung ke konten utama

Berjuang Meraih Kendali Ekonomi

JOMBANG- May Day yang lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial terus disuarakan dari komunitas buruh dari berbagai kota di Jawa Timur.

Ketatnya disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, menjadi tema sentral perlawanan dari kalangan kelas pekerja yang diusung dalam peringatan hari buruh, kemarin.

Di Jombang, sedikitnya 300 massa dari dua elemen berbagai organisasi buruh dan petani turun ke jalan. Mereka menuntut agar pemerintah bersikap adil terhadap rakyat miskin.
Dengan menggelar mimbar orasi, ratusan massa yang terdiri dari KAMMI, Garda Keadilan Dan SPN (serikat pekerja nasional) yang tergabung dalam KSPB (komite solidaritas untuk perjuangan buruh) meminta agar kesejahteraan para buruh segera diperhatikan, dan mencabut Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 dan UU Nomor 2 Tahun 2007 yang dinilai merugikan buruh.
Sementara, kericuhan terjadi di Mojokerto saat seribu buruh mendatangi beberapa perusahaan dan memaksa para buruh yang masih bekerja, untuk ikut berunjukrasa ke Surabaya. Misalnya di PT Bumi Indo, jalan By Pass Sekarputih, kemarin.
Gagal bernegosiasi dengan petugas keamanan, sebagian massa buruh lalu berupaya mendobrak pintu pabrik penghasil pakan ternak tersebut. Sebongkah batu besar juga digedor-gedorkan ke pintu pabrik. Namun demikian, pintu gerbang tetap gagal dirobohkan.
Untuk menghindari terjadinya kericuhan yang lebih besar, pihak kepolisian lalu meminta pihak PT Bumi Indo untuk menghentikan produksi untuk sementara dan mengijinkan beberapa buruhnya ikut berunjukrasa. Belasan buruh PT Bumi Indo itu, lalu keluar dan bergabung dengan para buruh lainnya.
Refleksi hari buruh juga berlangsung di Kabupaten Kediri. Sejumlah aktivis yang mengatasnamakan dirinya PPPI (front perjuangan pemuda Indonesia) juga turut menggelar aksi. Usai beroarasi di Simpang Lima Gumul, para aktivis kemudian bergerak dengan long march menuju kantor Pemkab Kediri di Jalan.Soekarno- Hatta.
Sedangkan di Siodarjo, para buruh dibawah paying Sarbumusi (serikat buruh Muslimin Indonesia) dan didukung kelompok buruhlainnya, melakukan aksi damai dengan cara menggelar istighotsah dan orasi panggung terbuka di Alun-alun setempat, kemarin.
Ketua DPC Sarbumusi Sidoarjo, Muhammad Chosim, mengatakan saat ini banyak terjadi pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pihak dinas tenaga kerja dengan cara melakukan keberpihakan kepada pengusaha saat terjadi perselisihan antara buruh dan pengusaha. (ami,van,an,yan)/ http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=27760&kat=Daerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.