Langsung ke konten utama

Kantor Kesbanglinmas Dibobol

Uang Rp 50 Juta Untuk Kegiatan Kantor Amblas.

JOMBANG
– Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Jombang, Kamis, (01/5), kemarin, disatroni maling. Akibatnya, uang bulanan sebesar Rp 50 juta amblas.

Dari data yang diperoleh menyebutkan, bahwa uang yang diduga digondol maling itu merupakan uang untuk operasional bulanan kantor. Padahal, saat sebelum terjadinya pencurian terdapat 2 petugas piket jaga yang selalu siaga menjaga kantor tersebut selama 8 jam lebih.
Menurut saksi mata yang tidak mau disebutkan, mengatakan bahwa kejadian tersebut itu sangat memalukan. Pasalnya, sudah seharusnya hal itu tidak perlu terjadi jika tidak ada kesalahan dari petugas jaga. Sebab, dari informasi yang berkembang petugas piket diketahui meninggalkan tempat sebelum jam jadwal waktu jaga selesai.
Jam jaganya itu antara 8 malam sampai 5 pagi. Katanya sih mereka yang jaga itu pulang sekitar jam 12 malam. Katanya waktu itu harinya cerah dan kondisi aman, makanya mereka berani meninggalkan tempat,” ungkapnya tanpa bersedia disebut namanya.
Atas kejadian itu, Kepala Kantor Kesbanglinmas Kabupaten Jombang, Yusuf Wibisono juga menyayangkan para petugas piket yang diserahi tugas jaga. Namun, secara sepihak dirinya tidak bersedia menyimpulkan secara dini atas peristiwa memalukan tersebut.
Biar nanti petugas (polisi, red) yang meminta keterangannya (petugas piket, red),” ujarnya Yusuf singkat.
Menyinggung adanya motif politis dibalik hilangnya duit Kesbanglinmas, Yusuf mengelak untuk menilai lebih jauh tentang adanya dugaan tersebut. Ia menjelaskan, kejadian yang sempat diketahui sekitar pukul 08.45 WIB tersebut adalah murni pencurian.
Saya tidak bisa menduga seperti itu. Tapi yang jelas brankas yang ada di ruangannya saya terbuka dengan cara dirusak dengan menggunakan linggis. Dan itu pencurian murni,” jelasnya.
Ditanya tentang adanya keterlibatan orang dalam yang melakukannya ? Yusuf yang ditemui disela-sela penyelidikan oleh pihak kepolisian di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengatakan, pihaknya tidak dapat menuduh siapa pun sebelum ada bukti keterangan penyelidikan dari kepolisian. Kata dia, masih terlalu dini untuk mengungkapkan peristiwa pencurian itu dengan dugaan keterlibatan 'orang dalam'.
Maaf, saya tidak dapat mengatakan hal itu. Yang pasti, petugas masih terus melakukan penyelidikan. Sementara uang yang hilang antara Rp 35 juta – Rp 50 juta. Pencurinya merusak jendela krepyak dan brankas dengan linggis. Selain uang pribadi, uang itu adalah uang untuk kegiatan bulanan Kantor Kesbanglinmas,” terang Yusuf.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Irfan, SE yang langsung ke lokasi kejadian mengatakan, sampai hari ini pihaknya belum dapat memutuskan siapa pelaku dibalik pencurian tersebut. Menurutnya, pihaknya akan terus mengusut dan meminta keterangan para saksi yang berada di TKP.
Sementara ini kita masih melakukan penyelidikan. Dan ini merupakan pencurian dengan pemberatan dan pelaku bisa lebih dari 2 orang,” ungkap Irfan.(amir castro) /
http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=27771&kat=Daerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.