Langsung ke konten utama

Akbar Minta PG Bertanggungjawab Atas Hamka Yamdu

JOMBANG - Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung, meminta para pengurus partai itu bertanggungjawab dan memberikan perhatian terhadap proses hukum yang kini sedang dijalani anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Hamka Yamdu.

"Pengurus partai harus memperhatikan kadernya yang sedang menjalani hukuman, kalau ada bantuan hukum yang diberikan partai ya syukur," katanya saat ditemui usai menjadi pembicara dalam acara "Renungan Seabad Hari Kebangkitan Nasional" di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jatim, Selasa.
Namun demikian, dia mengingatkan, agar bantuan hukum yang diberikan Partai Golkar terhadap kadernya yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu jangan sampai bermaksud mengintervensi proses hukum.
Hamka Yamdu sejak Kamis (17/4) ditahan KPK bersama Wakil Gubernur Jambi Anthony Zeidra Abidin dalam kasus aliran dana Bank Indonesia (BI) senilai Rp100 miliar ke DPR.
Sebelumnya Akbar Tandjung gagal menemui Hamka Yamdu yang mendekam di tahanan Kepolisian Resor Jakarta Barat, Sabtu (19/4) lalu karena tidak membawa surat izin dari penyidik.
Namun demikian dia berhasil menjenguk Anthony Zeidra Abidin saat menjalani perawatan di RS Harapan Kita, Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia juga percaya KPK akan bersikap profesional dalam menangani beberapa kasus korupsi yang melibatkan sejumlah anggota DPR. "Kalau KPK memang membutuhkan bahan-bahan untuk pemeriksaan dan penyelidikan, tidak masalah menggeledah ruang anggota dewan," kata mantan Ketua DPR itu.
Hanya saya dia mengingatkan, agar sebelum melakukan penggeledahan semestinya KPK berkoordinasi dulu dengan para pimpinan DPR dan mengedepankan prinsip praduga tak bersalah.
"KPK dibentuk dengan Undang-undang, maka tidak ada masalah kalau harus melakukan pemeriksaan, penyelidikan, dan penyidikan, asalkan tetap memegang teguh prinsip praduga tak bersalah," katanya.(ant/ami)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.