Langsung ke konten utama

LKPJ Bupati Suyanto Disoal.

25 LSM Desak DPRD Bersikap.

JOMBANG – Laporan keterangan pertanggungjawaban (LkPJ) akhir jabatan Bupati Suyanto pada periode 2003-2008, yang pernah disampaikan pada tanggal 25 April lalu, saat ini menuai kritik. Sejumlah LSM mengangap LkPJ Suyanto tidak sesuai dengan fakta.

Selain menuding bahwa LkPJ yang dipaparkan Bupati didepan para anggota DPRD Kab Jombang itu tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Gabungan 25 lembaga swadaya masyarakat (LSM) ini juga menilai DPRD tidak mempunyai keberanian untuk mengkritisi kinerja pemerintah daerah (Pemda) selama hampir lima tahun berjalan itu.

Sudah seharusya para wakil rakyat mendengar keluhan-keluhan rakyat kecil, bukan harus mendengar keluhan-keluhan pejabat. Apalagi, LKPJ Bupati Suyanto yang telah terpublikasikan di beberapa media massa itu sama sekali tidak ada cacatan peningkatan profesionalisme pejabat,” teriak Aan LinK, Korlap Aksi, saat menggelar demonstrasi, menolak LkPJ Bupati di depan gedung DPRD, kemarin.

Menurut Aan, LkPJ akhir masa jabatan Bupati itu seharusnya tidak hanya mempublikasikan keberhasilan program-program pemkab saja. Tapi, semua persoalan yang masih mememerlukan pembenahan dan perbaikan juga wajib dipublikasikan.

Ada lima sektor, yakni; Pertanian, Partisipasi, Pendidikan, Kesehatan dan Penanggulangan kemiskinan, yang harus diperbaiki. Sebab, ini terkait langsung dengan kebutuhan pokok rakyat kecil,” tandasnya.

Selain itu, Aan, juga mengatakan, kinerja lima tahun kepemimpinan Suyanto sebagai Bupati, masih menyisakan banyak persoalan yang justru perlu ada pembenahan secara serius. Apalagi, sektor pendidikan masih belum dijadikan sebagi program utama.

Bayangkan saja, dari cacatan yang kami dapatkan dari Dinas Pendidikan (dindik), ada sekitar 1.006 orang yang masih buta huruf yang tersebar di empat kecamatan. Diantarany Bandar kedung Mulyo, Mojowarno, Kudu dan Kecamatan Jombang. Ini kan ironis jika dikatakan sebagai keberhasilan,” bebernya kecewa.

Aksi unjuk rasa yang diikuti oleh 50 massa dari 25 elemen LSM yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Jombang ini, digelar pada jam 10.00 Wib. Dengan melakukan longmarch serta membawa 6 buku tebal sebagai tandingan LkPJ Bupati. Mereka juga melakukan berbagai orasi-orasi politik mengecam kinerja pemerintah dan DPRD, yang telah dianggap lalai mensejahtarakan rakyat.

Disamping itu, aksi unjuk rasa yang sebelumnya memacetkan arus lalu-lintas di depan gedung dewan, Jl. Wahid Hasyim tersebut tidak mengusik ketenangan proses Sidang Paripurna DPRD, yang tengah membahas tentang penetapan dan pelantikan Ali Fikri sebagai Plh. Bupati Jombang. Sebab, Tak lama kemudian, 5 anggota dewan dari 3 fraksi itu pun bersedia melayani permintaan massa pendemo. Diantaranya; FKB, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PDIP langsung menyatakan dukungan dan telah merekomendasi 29 poin yang harus diperhatikan Bupati Jombang, Suyanto saat menjabat.

Prinsipnya, kita sangat mendukung aksi ini. Kita juga telah merekomendasikan 29 item dari LkPJ Bupati Jombang untuk menjadi perhatian. Baik itu Bupati yang telah usai masa jabatannya atau Bupati dan Wakil Bupati yang akan menjabat 5 tahun kedepan,” tandas anggota dewan dari FKB, Subaidi Mochtar yang menjadi juru bicara dari wakil rakyat itu.

Sementara, Anggota FPDI-P Suyadi, ketika menemui para demonstran mengatakan, bahwa dirinya menyayangkan unjuk rasa yang dilakukan kalangan LSM se-Jombang itu, Pasalnya, Suyadi menganggap pendemo tidak mengerti Undang-undang. Bahkan menurutnya, DPRD samasekali tidak memiliki kewenangan untuk menerima atau menolak LkPJ Bupati sesuai apa yang diminta oleh pendemo.

"Bupati itu bertanggung jawab kepada gubernur, oleh sebab itu tidak seharusnya LSM 'memerintah' DPRD melakukan sesuatu yang diluar kewenangannya." terang Suyadi.

Selain itu, Ia juga mengaku curiga ada agenda lain di balik aksi demo tersebut. Bahkan, Ia mengira kalau pendemo tersebut telah ditunggangi oleh kepentingan politik lain.

"Kalau memang demikian, saya siap untuk mengerahkan massa yang jauh lebih besar untuk menandingi para pendemo. Ya tentu saja saya sebagai fungsionari PDIP gerah dengan aksi mereka," ancam Suyadi.
(amir castro)
http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=28365&kat=Daerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.