Langsung ke konten utama

Bidik Pemilih Pemula

Khofifah Minta Restu Ulama Jombang

JOMBANG – Kendati masih dalam tahap proses verifikasi di KPU Jatim. Cagub yang di usung koalisi jatim bangkit, Khofifah Indar Parawansa, masih menyempatkan waktunya untuk sowan ke sejumlah ulama di Jombang. Bahkan, dirinya juga tetap optimis bisa meraih simpati dari kalangan pemilih pemula pada putaran pilgub 23 Juli mendatang.

Hal ini dikatakan khofifah usai menghadiri acara perpisahan ratusan santri di Ponpes, Bahrul Ulum, Al-Latifiyah I, Tambakberas, Jombang, kemarin (17/5). Dalam Acara pelepasan ratusan santri yang dihadiri oleh sejumlah kiai diantaranya, KH Latif dari Kediri dan Ny Hj Muzayyanah Adhib ini Khofifah bakal mampu mendulang dukungan dari komunitas pemilih pemula jatim.

Menurut Khofifah yang juga mantan Ketua PP Muslimat ini mengatakan, bahwa kalangan kaum muda adalah generasi bangsa yang masih mempunyai talenta dan kecerdasan berfikir yang cukup maju dibanding dengan generasi yang mendahuluinya. Akomodasi dan peran serta mereka adalah hal pokok dalam proses kebangkitan jatim.

“Apalagi, pemuda juga dikenal sebagai masyarakat pertama yang masih jujur dan berbudi. Jadi, siapapun itu, mereka juga harus tetap di libatkan dalam proses demokrasi. Demokrasi itu tidak harus tebang pilih,” ujar Khofifah.

Meski begitu, Khofifah mengaku, bahwa kedatangan dia di Jombang kali ini bukan merupakan agenda politik. Sebab, kata dia, kehadirannya ini hanya sebatas memenuhi undangan dari pengasuh ponpes tersebut. Selain itu, juga sowan kepada kyai-kyai.

Undangan itu kan amanat, masak saya harus tidak datang ?. Yang jelas tidak ada agenda politik. Jadi, secara pribadi saya hanya memenuhi undangan dan sowan ke ulama-ulama jombang saja, tapi kalau di dukung ya, Alhamdulillah,” cetus mantan Mentri Pemberdayaan Perempuan ini.

Sementara, Hj Machfudloh Ali Ubaid, selaku pengasuh Ponpes Al-Al-Latifiyah I, Tambakberas, Jombang ini membenarkan, jika kehadiran Cagub Jatim (Khofifah.red) itu secara pribadi. Tanpa ada agenda politik tertentu. “Kebetulan saya yang mengundang. Jadi ini murni pribadi,” tandasnya.

Kendati demikian, Ia tetap mengaku kagum dengan sosok Kofifah, yang mempunyai kecerdasan dan sikap yang selalu rendah hati, meski pernah menjadi mentri.

Terus terang saya salut padanya, Bu Khofifah adalah orang yang mempunyai prinsip dan komitmen yang cukup tinggi. Bahkan, tidak hanya bagi saya, semua orang juga mengakui demikian,” aku dia.(amir castro).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...