Langsung ke konten utama

Kambali, Ancaman Gugat KPUD Datang Lagi

Disinyalir Arsip Dari PBSD Yang Disetor ke KPUD Raib.

JOMBANG – Seperti tidak ada henti-hentinya kinerja KPUD Jombang, kembali menjadi sorotan banyak kalangan. Setelah kemarin di ancam gugatan dari kalangan Independen dan di sindir KAMMI. Kini giliran para pengurus Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD) Jombang, yang berniat menuntut Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jombang ke jalur hukum.

Niatan tersebut dilakukan, karena KPUD setempat dituding telah menghilangkan berkas kepengurusan sah dari partai tersebut. Terlebih lagi, PBSD menganggap KPUD Jombang pilih-pilih dalam melakukan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu di daerah.
Yang jelas kita akan tuntut KPUD, baik Ketua maupun anggotanya yang telah menghilangkan berkas sah kepengurusan kami (PBSD red,). Ini sudah masuk katagori kesalahan yang sangat fundamental,” tegas Dewan Komisaris PBSD Jombang, Ashrofi, saat hendak mengambil formulir pendaftaran pilkada Bupati di KPUD untuk partainya, kemarin.
Menurut Ashrofi, pihaknya sudah menyiapkan bukti-bukti otentik atas keteledoran KPUD yang dengan sengaja melenyapkan berkas dan surat-surat sah partainya itu. Menurutnya, tindakan lembaga penyelenggaran pemilu di Jombang itu sudah sangat tidak masuk akal jika arsip yang sudah kami serahkan itu raib.
Apalagi KPUD telah menghilangkan hajat politik warga negara. Dan itu kejahatan berat ! Kita sudah laporkan masalah itu ke Panwas dan rencananya akan kita laporkan secara tertulis ke kepolisian agar menangkap para pelaku yang telah menghilangkan arsip kita,” tandas pria berjenggot itu berapi-api.
Ashrofi juga mengatakan, bahwa arsip yang mereka kirim ke KPUD Jombang adalah sah di mata hukum. Kata dia, kepengurusan yang saat ini sudah memiliki Surat Keputusan (SK) resmi dari DPD PBSD Propinsi Jawa Timur itu secara otomatis telah menggugurkan pengurus PBSD sebelumnya yang di gawangi oleh Anggraeni.
Kepengurusan PBSD lama di bawah kepemimpinan Anggraeni sudah tidak berlaku sejak diturunkannya SK No. 026/S-Kep/DPD-PBSD/Jatim/XII/2007 tertanggal 6 Desember 2007. Itu resmi ditetapkan di Surabaya dan ditandatangani oleh Ketua DPD PBSD Jatim, Suhari, Spd dan Sekretarisnya, Agus Yunaidi Winarko,” tandasnya,
Sementara Edy Fathoni, Ketua PBSD yang menerima SK baru dari DPD itu juga mengatakan, bahwa pihaknya jauh-jauh hari sebelum mengambil formulir pilkada ke KPUD, sudah pernah mengirimkan SK resmi tersebut pada awal Januari 2008 lalu. Bahkan, Ia juga mengaku sempat teperanjat ketika pada akhir jadwal pendaftaran dan pengambilan formulir cabup/cawabup ke KPUD, pihaknya tidak bisa mendapatkan formulir pendaftaran.
Padahal surat SK-nya sudah kita kasihkan dan diterima staf sekretariat KPUD, Samuel. Tapi setelah kita konfirmasi ternyata KPUD tidak memiliki arsip surat kita itu. Ini kan teledor dan kesalahan fatal KPUD. Saya menduga ada kesengajaan, kalau tidak kenapa bisa hilang ?” tanya Edy.
Terpisah, KPUD setempat mengaku, bahwa pengurus PBSD Jombang telah mengirimkan surat keputusan kepengurusan yang baru tersebut ke sekretariat. Namun, KPUD Jombang menolak, jika PBSD menuding lenyapnya SK tersebut merupakan keteledoran.
Kita masih upayakan cari surat itu. Tapi bukan berarti keteledoran. Apalagi kita dibilang diskriminatif. Diskriminasi yang mana ? Kita nggak diskriminatif ! Kita sudah melakukan tugas dan memberikan hak sepenuhnya bagi siapapun yang diberi mandat dari 24 parpol peserta pemilu 2004 yang ingin mendaftarkan diri di KPUD,” tandas anggota Pokja KPUD Jombang, Medan Amrullah di Sekretariat KPUD Jombang.
Sementara, anggota Panwaskab Jombang, Sugimin membenarkan, pihaknya telah mengundang KPUD Jombang atas polemik tersebut. Sayangnya, Sugimin enggan memberikan keterangan lebih jauh terkait kedatangan KPUD Jombang ke kantor Panwaskab.
Kita hanya klarifikasi saja. Ya masalah itu, PBSD. Mereka kan telah melaporkan pengaduan kepada Panwas, jadi kita akan tindaklanjuti dan pelajari dahulu masalahnya,” ujar Sugimin yang juga menjabat Kasi Intel Kejari Jombang.(amir castro)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.