Langsung ke konten utama

DPRD Anggap Pemkab Belum Siap Salurkan BLT.

JOMBANG – Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak akhir Mei mendatang, ternyata masih belum diimbangi dengan proses pendataan yang jelas. Sebab, pihak pemerintah kabupaten setempat masih tetap mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2005 sebagai dasar penyaluran BLT.

Bahkan, sejumlah kalangan menilai ketidaksiapan pemerintah dalam penyaluran BLT untuk keluarga miskin (Gakin) di Kabupaten Jombang ini, dikhawatirkan dapat membuat masyarakat semakin menolak rencana kenaikan harga BBM tersebut.

kalau kita mengacu pada data tahun 2005 bisa-bisa penyaluran BLT itu akan tidak tepat sasaran, dan bisa berpotensi konflik horizontal,” ujar Genti Suwarno, Wakil Ketua KOMISI D DPRD Jombang, kemarin.

Manurut Genti, Pemkab Jombang, harus segera melakukan verifikasi mengenai jumlah yang harus diberikan BLT itu. Sebab tanpa adanya proses verifikasi mengenai data Gakin tahun 2005-2006 yang sampai sekarang masih dijadikan sebagai acuan untuk penyaluran bantuan, dikhawatrikan banyak yang tidak akan tepat sasaran.

Kalau datanya tidak lengkap, ya harus membuat verifikasi ulang. Jadi sebisa mungkin pemerintah segera melakukan verifikasi terkait dengan data yang akan dijadikan sebagai acuan untuk menyalurkan BLT itu,” terang dia.

Ia juga mengatakan, data BPS yang mengatakan bahwa ada sekitar 78,044 ribu Gakin di Kabupaten Jombang ini, dimungkinkan ada pembengkakan. Pasalnya, kata dia, rentan waktu 2005 sampai 2008 itu sangat lama sedang perkembangan ekonomi masyarakat semakin berkembang.

Apa bisa tepat sasaran kalau data saja tidak diperbarui,” imbuhnya.

Sementara, Isman, Sp, Kasi Sosial BPS Jombang, saat dikonfirmasi mengatakan, BPS tidak akan melakukan verifikasi ulang mengenai jumlah gakin yang ada di Jombang ini. Sebab, instruksi pusat masih belum dia terima.

Kalau tidak ada instruksi untuk melakukan verifikasi, kita tidak akan lakukan itu. Jadi untuk sementara data 2005 lah yang masih bisa dipakai menjadi acuan pemerintah untuk penyaluran BLT itu,” ujar Isman.

Ia mengaku, bahwa, untuk tahap verifikasi jumlah keluarga miskin di Jombang masih akan dilaksanakan pada bulan september mendatang. Kata dia, sebelum ada istruksi dari Kanwil (kantor wilayah) pihaknya tidak bisa melakukan program tersebut.

Sampai sekarang kanwil belum memberikan petunjuk. Jadi saya belum tahu yang dipakai untuk penyaluran BLT Plus nanti tahun berapa,” akunya.

Lebih jauh, menanggapi adanya kenaikan BBM dengan disertai program penyaluran Bantuan Langsung Tunia (BLT) sebagai kompensasi BBM itu. Sejumlah warga di Jombang sudah mulai bersikap pesimistis apabila penyaluran BLT tersebut akan tepat sasaran. Bahkan mereka lebih memilih menolak, dari pada BBM tersebut dinaikkan.

Hal itu diungkapkan oleh sebagian masyarakat Jombang mengenai rencana pemerintah menaikkan harga BBM per mei ini, dengan dibarengi turunya kompensaasi berupa BLT Plus tersebut. Mereka menilai, kenaikan harga BBM yang rencananya berkisar sampai 30% itu justru lebih memberikan kehidupan yang tidak stabil. Sebab, kenaikan tahun 2005 kemarin itu sudah sangat memukul.

Menurut Abdul Sakur, salah satu warga Dusun Sumber, Desa Sumber Mulyo, Kec Jogoroto Kab, Jombang ini, mengatakan bahwa kenaikan bahan bakar minyak tersebut akan berdampak pada kenaikan harga-harga kebutuhan yang lainnya. Terlebih dengan pekerjaan dia sebagai tukang becak yang penghasilannya tidak menentu itu.

Biasanya, kalau BBM naik, pasti semua barang-barang juga ikut naik, kalau seperti ini terus bagaimana dengan nasib keluarga saya,” keluh Sakur.

Dikatakan dia, meski kompensasi yang akan diterimanya itu bisa dikatakan dapat membantu keluarganya. Namun, ia mengaku subsidi tersebut pada keyataannya sangat tidak sepadan dengan pengeluarannya sehari-hari.

Kalau memang dinaikkan, Mbok ya BLT-nya tepat sasaran, masak yang menerima kebanyakan yang mempunyai hubungan saudara dengan perangkat desa saja. Ini kan tidak adil,” cetusnya.

Kendati demikian, Sakur tetap menolak jika BLT tersebut tetap disalurkan sedangkan BBM juga tetap dinaikkan. Menurutnya, jatah subsidi pengganti kenaikan bahan bakar minyak itu dianggap tidak sepadan dengan biaya hidup keluarganya.(amir castro)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.