Langsung ke konten utama

Ridwan Incar Suara Santri


JOMBANG – Pasca menargetkan 50% lebih perolehan suara dari kader Golkar, Cawagub dari PDIP Ridwan Hisjam berlanjut membidik 15% dukungan dari kalangan kaum santri.

Dia juga mengklaim, selama perjalanannya mencalonkan diri sebagai wakil gubernur mendampingi Sutjipto, dirinya terbantu dengan kehadiran Akbar Tandjung yang sering mambantu melakukan aktivitas-aktivitas politik jelang Pilgub.
“Meski saya dan Pak Tjip sudah mempunyai tugas sendiri-sendiri, kehadiran Bang Akbar di Jatim sangat membantu,” aku Ridwan, saat menghadiri peringatan Seabad Hari Kebangkitan Nasional di Ponpes Tebuireng Jombang, kemarin.
Meski demikian, Ridwan tetap menolak jika dirinya dituding memanfaatkan seniornya itu untuk kepentingan politik menjelang Pilgub. “Sejak dulu saya dan Bang Akbar memang sedekat ini, beliau yang membantu saya menggalang dukungan, bukan saya yang memanfaatkannya,” kata Ketua Pengurus Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Jawa Timur itu.
Bahkan dia menganggap sosok Akbar sudah tidak asing lagi di kalangan ulama dan pesantren di Jawa Timur, sejak Akbar menjabat sebagai menteri di kabinet Orde Baru. “Hampir setiap pondok pesantren di Jatim ini sudah pernah dikunjungi Bang Akbar,” kata mantan Ketua DPD Partai Beringin itu.
Meski menampik dituding memanfaatkan figuritas Akbar di Jatim, Ridwan tak menampik jika dirinya dengan Akbar dikatakan melakukan pendekatan dengan kalangan pesantren. Bahkan, dia berani mematok target 10 persen suara dari kalangan ulama dan pondok pesantren di seluruh Jatim.
“Ya, semuanya kan ada manfaatnya, apalagi, kalau ditambah dengan suara dari Partai Golkar dan dukungan terhadap Pak Tjip dari PDIP, saya yakin dalam Pilgub nanti bisa meraih 50 persen suara,” katanya.
Meskipun kini sudah tidak lagi menjabat Ketua DPD Partai Golkar, Ridwan tetap yakin banyak kader partai berlambang beringin itu memilih pasangan Sutjipto-Ridwan.
“Saya kan sudah dua kali Pemilu menjadi Ketua Partai Golkar Jatim, sedang Pak Narjo (Soenarjo, Ketua DPD Partai Golkar Jatim sekaligus Cagub Jatim) belum pernah memimpin partai ini dalam Pemilu,” katanya beralasan.
Keyakinan Ridwan bertambah ketika melihat beberapa calon dari Partai Golkar gagal di sejumlah Pilkada di beberapa daerah, seperti Jabar, Sumut, dan Sulsel. “Itu bukti bahwa pengurus partai itu salah dalam memilih orang untuk maju dalam Pilkada,” katanya.(amer castro).  / http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=27712&kat=Surabaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.