Langsung ke konten utama

Gelar Doa, Prediksikan Pihak Ketiga.

JOMBANG – Konflik yang terjadi di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa mulai di sikapi oleh beberapa kalangan, termasuk di Jombang. Beberapa tokoh mulai gencar laksanakan doa bersama sebagai bentuk keprihatinan mereka terhadap kondisi Partai bertabur bintang itu.
Tak hanya itu. Prediksi pihak ketiga untuk meredam konflik yang membelit di tubuh partai berlambang bola dunia itu juga sempat mencuat, dalam gelaran acar doa bersama yang di gelar di gedung PSBR (panti sosial bina remaja) Jombang selasa (22/4) malam kemarin.
Salah satu prediksi tersebut di ungkapkan oleh KH Sholahuddin Wahid, alias Gus Sholah. Dalam pidatonya, ia mengatakan, bahwa untuk meredam konflik PKB yang selama ini membuat resah seluruh konstituennya, ada lima orang yang dianggap mampu menjadi mediator. Menurutnya, lima mediator itu di antaranya tiga dari lima deklarator PKB yang masih tersisa dan salah satunya Gus Dur sendiri.
"Deklarator PKB saat ini tinggal tiga yaitu, Gus Dur, Gus Mus dan Kyai Muchit dari Probolinggo. Ketiganya inilah yang menurut pandangan saya mampu menjadi wali penengah antara kedua pihak," papar Gus Sholah.
Dalam pidatonya, ia juga mengatakan, PKB saat ini butuh pihak ketiga jika tidak ingin PKB gagal ikut dalam pemilu tahun depan. Menurutnya, islah antar Dua kubu (kubu muhaimin-kubu gus dur. red) harus terjadi dan masing-masingnya harus legowo dan mau meminta bantuan orang yang dituakan.
Saat ini PKB seperti sepasang suami istri yang sedang bertengkar hebat dan butuh wali untuk bisa merukunkan mereka kembali. Jadi selain gus dur adalah gus Mus dan Kyai Muchit dari Probolinggo. Namun, imbuhnya, lantaran faktor usia KyaiMuchit yang sudah tidak memungkinkan, beliau (kyai muchit) bisa menunjuk seseorang yang dipercaya dan betul-betul mengemban amanah kyai muchit,” terangnya.
Selain kedua orang yang dianggap mampu mempengaruhi Gus Dur, masih ada lagi dua orang lagi yang dianggap bisa merubah pendirian gus dur.
"Selain beliau-beliau ini (gus mus dan kyai muchit muzadi - red) masih ada dua orang yang saya kira mampu menjadi mediator," tambah gus sholah.
Kedua orang ini menurut gus sholah, mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan gus dur mereka inilah yang kata-kata nya lebih didengar gus dur ketimbang orang lain.
"Dua orang ini yakni Kyai Tholqa Hasan yang tak lain sahabat Gus Dur serta Umar Wahid yang juga termasuk adik kandung Gus Dur dan saya," ulasnya.
Ia juga menerangkan, bahwa sosok Kyai Tholqa Hasan mempunyai kedekatan yang spesial dengan Gus Dur. Oleh sebab itu, Kyai Hasan tidak hanya sebatas teman melainkan juga tempat curhat Gus Dur. Sedangkan Umar Wahid, tambah Gus Sholah, didalam keluarga hanya Umar yang omongannya didengar Gus Dur. Umar dipercaya gus dur karena dialah yang merawat Gus Dur semenjak sakit, tidak itu saja, Umar juga dianggap paling setia dengan Gus Dur.
"Selain Tholqa Hasan, Umar lah yang paling dipercaya, omongan dia yang paling didengar karena sosok Umar dimatanya adalah adik kesayangan, dia paling setia dan dia juga yang merawat Gus Dur sejak Gus Dur sakit," ungkap Gus sholah.
Selain itu. Lebih jauh Gus Sholah juga Juga mengatakan bahwa 2 MLB yang bakal di gelar oleh dua kubu yang bertikai tidak perlu dilakukan. Karena sangat menggangu konsentrasi konstituen PKB di daerah-daerah.
Percuma ada dua MLB wong yang diakui di Depkum&Ham itu Muhaimin dan Yenny kok. Apalagi, jika tetap ingin ikut pemilu mereka ya harus mau mengikuti saran saya. Yakni duduk bersama dengan didampingi para mediator yang sudah saya sebutkan tadi," tandansya.

Tak Di Hadiri Pengurus
Sementara itu, dari pantauan DUTA, meski acara doa bersama warga Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang digelar Selasa malam berlangsung tanpa pengurus DPC PKB Jombang. Sejumlah anggota DPRD Jombang yang berasal dari partai berlambang bola dunia itu juga tampak tak hadir di acara tersebut. Namun, rumor yang menyebut jika agenda itu merupakan agenda DPC PKB dibawah pimpinan Halim Iskandar, kakak kandung Muhaimin Iskandar sempat mencuat.
Beberapa Pengurus Anak Cabang (PAC) yang berseberangan dengan Halim Iskandar pun tak tampak hadir dalam doa bersama yang diakhiri dengan pagelaran wayang kulit itu. Namun hal ini ditolak oleh panitia penyelenggara. Pasalnya, mereka mengangap acara tersebut murni inisiatif konstituen.
Ini bukan atas suruhan DPC atau pihak-pihak lain. Ini murni karena kami merasa prihatin dan menginginkan PKB tetap utuh,’’ kata Romadhon, Ketua Panitia acara doa bersama itu.
Dikatakan Romadhon, meski agenda doa bersama tersebut tidak dihadiri oleh sejumlah pengurus DPC, hal itu tidak menjadi persoalan. Bahkan tidak berpengaruh terhadap jalannya acara.
Ini cuma bentuk keresahan saja, jadi pengaruh dan tidaknya acara bukan dari hadirnya pengurus DPC. Toh semua itukan berangkat dari inisiatif dan suara keprihatinan warga PKB,” tandasnya.
Lebih jauh dikatakan dia, doa bersama ini memang sengaja dilakukan dengan harapan, konflik yang terjadi di DPP PKB tak akan berimbas ke daerah, termasuk Jombang yang sebelumnya terjadi beberapa friksi. Apalagi lanjut dia, Kab Jombang saat ini akan menghadapi pemilihan bupati (pilbup) tanggal 23 Juli, bersamaan dengan pemilihan gubernur (pigub) Jatim.
Jangan sampai konflik di pusat berimbas ke daerah yang ujung-ujungnya akan mengalahkan PKB dalam pilkada nanti. Apalagi, sampai berpengaruh pada keikitsertaan PKB di pemilu mendatang,’’ tegasnya.
Selain itu, Ikhsan Effendi, Ketua PAC PKB Diwek mengungkapkan, jika benar doa bersama ini digelar dengan atas inisiatif DPC, maka ia melihat langkah tersebut merupakan sikap ‘bermuka seribu’ DPC menghadapi konflik dua kepemimpinan di DPP PKB.
Karena hanya dengan bertemu salah satu orang PKB yang pro Cak Anam waktu konflik PKB dulu, saya sudah dituding demikian,” kata Ikhsan.
Karena itu, lanjut ketua Forum Demokrasi Bangsa ini mengatakan, ia lebih memilih untuk tak menghadiri acara doa bersama itu meski sebenarnya ia tetap berharap konflik di tubuh PKB segera reda.
Mendoakan PKB agar damai, tak perlu dengan langkah demikian. Saya yakin semua kader PKB berharap partai ini kembali damai,” tukasnya.(amer)
http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=27589&kat=Daerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.