Langsung ke konten utama

Menkes : ASKESKIN Rawan Penyelewengan

JOMBANG – Kendati Undang-undang Dasar telah menjamin bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan kesehatan yang layak, namun Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari memilih menghentikan program kesehatan gratis bagi masyarakat miskin (maskin). Ini karena program Askeskin rawan diselewengkan.

Menurut Fadilah, kerawanan manipulasi dana ini dikarenakan program itu dikelola sendiri oleh pemerintah. Pengelolaan klaim yang diserahkan kepada PT Askes membuat pihaknya kesulitan untuk mengetahui aliran dana kepada rumah sakit.
‘’Kami tak menyebut dana Askeskin ini ada penyimpangan. Tapi menurut kami, banyak peluang untuk memanipulasi dana klaim ini,’’ kata Fadilah saat meresmikan Paviliun Upaya Waluya RSD Jombang, kemarin.
Selain alur dana yang dianggap rawan, sejumlah rumah sakit juga diketahui banyak yang menggelembungkan biaya klaim yang tak sesuai dengan peruntukannnya. Sehingga, menurut dia, banyak rupiah klaim Askeskin yang tak tepat sasaran.
”Kami menemukan ada salah satu rumah sakit desa yang mengajukan klaim Askeskin sebanyak Rp750 juta. Setelah kami cek di lapangan, ternyata rumah sakit desa ini melakukan operasi amandel terhadap 600 anak di desa itu. Ini yang nggak bener,’’ tegas Fadilah tanpa menyebut rumah sakit yang dimaksud.
Selain itu, imbuh dia, PT Askes juga cenderung mendahulukan klaim Askeskin yang diajukan apotek-apotek, yang menurutnya cenderung memiliki kedekatan. Sehingga, sejumlah klaim yang diajukan rumah sakit daerah terbengkalai. ”Aturannya, PT Askes harus mendahulukan klaim rumah sakit yang menangani pasien,’’ cetus dia.
Diakui dia, walau pelaksanaan program Askeskin pada tahun 2005 tak mengalami kendala, namun memasuki tahun 2006 sejumlah rumah sakit mulai ‘nakal’ dengan mengajukan klaim Askeskin yang melebihi batas.
Puncaknya, tahun lalu klaim Askeskin ini macet dan menyebabkan sejumlah rumah sakit daerah kelimpungan. ‘’Tahun lalu saja, masih ada tunggakan klaim Askeskin sebesar Rp1,2 triliun. Dan kami telah meminta PT Askes untuk segera menyelesaikannya,’’ tandas menteri perempuan yang kali pertama menyatakan mantan Presiden Soeharto hidup dalam kepalsuan menjelang ajal menjemputnya dan berbuntut akan digugatnya dia oleh keluarga Cendana akibat statemennya itu.
Namun dia memberikan garansi, jika program pengganti Askiskin itu akan aman dari manipulasi. (amer).
/http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=27050&kat=Daerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.