Puluhan masa yang bertolak dari alun-alun kota sekitar pukul 14.00 WIB. Dengan membawa bendera organisasi, mengusung puluhan poster protes, para aktivis yang juga melibatkan sejumlah anak kecil itu berjalan kaki menyusuri Jalan Diponegoro dan Wahid Hasyim, menuju kantor DPRD.
“Film itu juga memperlihatkan gambar kartun yang melecehkan Nabi Muhammad. Film ini telah membangkitkan kesan bahwa setiap muslim itu teroris dan suka kekerasan. Padahal, mereka yang menuduh Islam teroris itulah yang membunuh jutaan warga Palestina, Irak dan Afganistan. Merekalah yang teroris. Untuk itu kita berharap kepada semua umat Islam di dunia menyerukan perlawan bersama kepada kafir Belanda,” teriak Arifin.(amer)
/ http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=26870&kat=Daerah
Namun keinginan para aktivis masuk halaman gedung rakyat itu gagal akibat pintu gerbang ditutup, dan dijaga petugas Satpol PP dan polisi, baik berseragam maupun tidak. Para aktivis selanjutnya melakukan orasi di penggal Jalan Wahid Hasyim, persis depan gedung DPRD sembari menenteng Al-Quran, yang disimbolkan sebagai kesucian dan perlawanan.
Dalam orasinya, massa juga mengecam beredarnya film Fitna yang dinilai sudah menyudutkan Islam. Fitna, kata korlap aksi Arifin, dibuat sebagai alat provokasi dan propaganda untuk membentuk opini publik seolah-olah Islam teroris, tidak menghargai perempuan dan identik dengan kekerasan.“Film itu juga memperlihatkan gambar kartun yang melecehkan Nabi Muhammad. Film ini telah membangkitkan kesan bahwa setiap muslim itu teroris dan suka kekerasan. Padahal, mereka yang menuduh Islam teroris itulah yang membunuh jutaan warga Palestina, Irak dan Afganistan. Merekalah yang teroris. Untuk itu kita berharap kepada semua umat Islam di dunia menyerukan perlawan bersama kepada kafir Belanda,” teriak Arifin.(amer)
/ http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=26870&kat=Daerah
Komentar
Posting Komentar
Mo Komentar Disini Bos,,,