Langsung ke konten utama

Akbar Pesimistis Dengan Golkar

14 April 2008

JOMBANG – Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung di Jombang, Ahad (13/4), kembali menegaskan pesimismenya untuk menggunakan kendaraan Partai Golkar dalam Pilpres 2009. Sebelumnya dalam beberapa kesempatan di Jakarta, Akbar menegaskan hal serupa.

Akbar mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) melalui parpol lain, jika Partai Golkar tidak menggelar konvensi untuk menjaring capres untuk pilpres 2009.
“Jika memang peluang (lewat partai lain) itu ada, dan seperti dikatakan Pak Habibie partai juga memberi kesempatan bagi kader untuk tumbuh dan berkembang lewat mekanisme lain, maka ini menjadi pedoman saya untuk melanjutkan pengabdian saya kepada bangsa dan negara,” tandas Akbar Tanjung seusai menghadiri peringatan maulid nabi muhammad SAW di ponpes terpadu Chasbulloh Tambakberas Jombang, kemarin (12/4).

Akbar mengaku saat ini ada beberapa parpol yang menyatakan akan mengusungnya sebagai capres dalam pilpres nanti. Tapi Akbar enggan membeber parpol apa saja yang mendekati dirinya itu. Hanya dikatakan, untuk menggunakan partai lain atau tidak, itu akan ditentukan setelah berlangsungnya pemilu 2009.
“Saya harus melihat perkembangan politik pada saat itu. Lagi pula hanya parpol yang memperoleh suara siginifikan dalam pemilu saja yang berhak untuk mengusung capres,” kata mantan Ketua Umum PB HMI dan mantan Menteri Perumahan Rakyat zaman Orde Baru ini.
Disinggung tentang Partai Golkar yang banyak menuai kegagalan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di sejumlah provinsi, seperti Sulteng, Sulut, Sulsel, Bengkulu, Sumbar dan Papua Barat, Akbar menyatakan itu harus menjadi pelajaran bagi Partai Golkar, dan kepemimpinan Partai Golkar harus berani melakukan evaluasi.
“Kelemahan yang lalu harus diperbaiki, sehingga kekalahan tidak terus terjadi, dan berimbas pada pemilu nanti. Apalagi dalam waktu dekat ada empat provinsi, Sumut, Jatim, Jateng dan Jabar menggelar pilkada, yang seluruhnya memiliki arti strategis bagi Golkar,” kata Akbar.
Sebab, kata Akbar, kemenangan dalam pilkada amat strategis karena bisa berpengaruh bagi agenda Partai Golkar ke depan, termasuk Pemilu 2009. “Bahkan pemilu ini saya anggap yang utama karena akan menentukan posisi Partai Golkar di DPR, di mana perannya akan semakin penting di masa depan,” ujarnya.
Menurut Akbar, penurunan jumlah kader Partai Golkar (PG) yang terjadi di beberapa daerah membuktikan bahwa proses politik dan kaderisasi tidak berjalan normal. Hal itu, menurut dia, jumlah anggota legeslatif dari partai beringin itu tidak sebanding dengan jumlah kursi yang ada diparlemen.
“Jika jumlah kader Golkar yang duduk di legeslatif itu sedikit, artinya proses politik partai tidak berjalan,”aku Akbar.(amer)
/http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=27168&kat=Nasional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.