JOMBANG – Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung di Jombang, Ahad (13/4), kembali menegaskan pesimismenya untuk menggunakan kendaraan Partai Golkar dalam Pilpres 2009. Sebelumnya dalam beberapa kesempatan di Jakarta, Akbar menegaskan hal serupa.
Akbar mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) melalui parpol lain, jika Partai Golkar tidak menggelar konvensi untuk menjaring capres untuk pilpres 2009.
“Jika memang peluang (lewat partai lain) itu ada, dan seperti dikatakan Pak Habibie partai juga memberi kesempatan bagi kader untuk tumbuh dan berkembang lewat mekanisme lain, maka ini menjadi pedoman saya untuk melanjutkan pengabdian saya kepada bangsa dan negara,” tandas Akbar Tanjung seusai menghadiri peringatan maulid nabi muhammad SAW di ponpes terpadu Chasbulloh Tambakberas Jombang, kemarin (12/4).
Akbar mengaku saat ini ada beberapa parpol yang menyatakan akan mengusungnya sebagai capres dalam pilpres nanti. Tapi Akbar enggan membeber parpol apa saja yang mendekati dirinya itu. Hanya dikatakan, untuk menggunakan partai lain atau tidak, itu akan ditentukan setelah berlangsungnya pemilu 2009.
“Saya harus melihat perkembangan politik pada saat itu. Lagi pula hanya parpol yang memperoleh suara siginifikan dalam pemilu saja yang berhak untuk mengusung capres,” kata mantan Ketua Umum PB HMI dan mantan Menteri Perumahan Rakyat zaman Orde Baru ini.
Disinggung tentang Partai Golkar yang banyak menuai kegagalan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di sejumlah provinsi, seperti Sulteng, Sulut, Sulsel, Bengkulu, Sumbar dan Papua Barat, Akbar menyatakan itu harus menjadi pelajaran bagi Partai Golkar, dan kepemimpinan Partai Golkar harus berani melakukan evaluasi.
“Kelemahan yang lalu harus diperbaiki, sehingga kekalahan tidak terus terjadi, dan berimbas pada pemilu nanti. Apalagi dalam waktu dekat ada empat provinsi, Sumut, Jatim, Jateng dan Jabar menggelar pilkada, yang seluruhnya memiliki arti strategis bagi Golkar,” kata Akbar.
Sebab, kata Akbar, kemenangan dalam pilkada amat strategis karena bisa berpengaruh bagi agenda Partai Golkar ke depan, termasuk Pemilu 2009. “Bahkan pemilu ini saya anggap yang utama karena akan menentukan posisi Partai Golkar di DPR, di mana perannya akan semakin penting di masa depan,” ujarnya.
Menurut Akbar, penurunan jumlah kader Partai Golkar (PG) yang terjadi di beberapa daerah membuktikan bahwa proses politik dan kaderisasi tidak berjalan normal. Hal itu, menurut dia, jumlah anggota legeslatif dari partai beringin itu tidak sebanding dengan jumlah kursi yang ada diparlemen.
“Jika jumlah kader Golkar yang duduk di legeslatif itu sedikit, artinya proses politik partai tidak berjalan,”aku Akbar.(amer)
/http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=27168&kat=Nasional
Komentar
Posting Komentar
Mo Komentar Disini Bos,,,