Langsung ke konten utama

Giliran PKB Jombang Dibekukan

JOMBANG–DPP PKB versi Gus Dur kembali membekukan DPC-nya. Kali ini giliran DPC PKB Jombang yang diketuai oleh Halim Iskandar. Pembekuan yang dilakukan Rabu (24/4) malam itu karena DPC PKB Jombang dinilai melanggar AD/ART.

Kepastian pembekuan DPC PKB yang dikendalikan oleh kakak kandung Muhaimin Iskandar itu didapat dari salah satu pengurus DPP PKB, Prof Dr Cecep Syarifuddin. Melalui teleconference, pria yang juga ditunjuk sebagai ketua karetaker DPC PKB Jombang ini mengatakan, pembekuan itu telah melalui dua kali rapat pleno. Hasilnya, DPC Jombang pimpinan Halim Iskandar dinilai melanggar AD/ART partai.

“Hasil investigasi tim yang dibentuk DPP, DPC PKB Jombang dinilai melanggar aturan partai, oleh sebab itulah kenapa harus dibekukan,” kata Cecep saat dihubungi kemarin malam.
Selain dinilai melanggar konstitusi partai, Cecep juga menyebut, ada sembilan kader PKB Jombang yang akan dilibatkan dalam struktur karetaker. Selain nama Ketua PAC Diwek, Ikhsan Effendi sebagai sekretaris karetaker, beberapa nama yang sebelumnya berlawanan dengan Halim Iskandar juga bakal dilibatkan dalam kepengurusan karetaker itu.
“Pak Ikhsan Effendi yang akan mendampingi saya dalam kepengurusan karetaker nanti. Beberapa anggotanya seperti Basyaruddin Saleh dan Fadlulah Malik (Gus Fad) juga akan jadi satu dalam kepengurusan,” ujarnya.
Namun, dia sendiri masih belum bisa menentukan kapan agenda Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) akan digelar. Kata dia, agenda itu masih terbentur dengan persiapan Muktamar Luar Biasa (MLB) yang digelar PKB kubu Gus Dur tanggal 30 Mei - 1 Juni 2008 nanti.
Halim Iskandar sendiri mengatakan, SK pembekuan tersebut tak akan berimplikasi hukum. Ia yakin jika SK pembekuan tersebut tak akan ditandatangani oleh Muhaimin Iskandar.
“Setahu saya SK yang sah menurut pemerintah adalah SK yang ditandatangani olah Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar dan Sekjennya, Yenny Wahid. Jadi, bila Muhaimin tak membubuhkan tandatangan dalam SK itu, otomatis SK pembekuan itu tak berlaku,” tegas Halim.
Untuk itu, lanjut dia, dirinya akan tetap menjalankan aktivitas partai yang dipimpinnya seperti biasa. Soal agenda karetaker yang telah dibuat tim yang ditunjuk Gus Dur, ia juga tak banyak berkomentar.
“Biarkan saja, yang mau menggelar karetaker, yang penting agenda partai tetap jalan,” cetus Halim yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD ini. (amer castro)
http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=27612&kat=Nasional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.