Bau menyengat yang ditimbulkan dari pengolahan limbah pabrik plastik yang berada persis di depan gedung sekolah ini sebenarnya telah lama dikeluhkan para siswa. Namun setelah beberapa kali pihak sekolah mengajukan protes pada pemilik pabrik, tapi aktivitas pengolahan limbah plastik tersebut tetap saja tak dihentikan.
Kepala Sekolah MI Syafaat, Misbachul Munir, menjelaskan sejak dua bulan lalu saat pabrik pengolahan plastik itu beroperasi, puluhan siswanya tersebut sudah merasakan dampak limbahnya. Bau menyengat yang ditimbulkan sempat membuat sejumlah siswa muntah-muntah dan mengaku pusing-pusing.
‘’Sudah tak terhitung lagi berapa siswa kami yang sakit akibat bau limbah ini,’’ kata Munir.
Ke 21 siswa yang hingga masih belum bisa sekolah itu, imbuh dia, berdasarkan hasil pemeriksaan medis berpotensi mengalami gangguan ISPA (infeksi saluran pernafasan bagian atas). Saat pabrik melakukan aktifitas, bisa dipastikan selalu saja ada siswa yang sakit mendadak.
Tak hanya siswa MI Syafaat saja yang menjadi korban limbah pabrik ini. Harianto, salah satu warga, mengatakan beberapa penduduk sudah banyak yang jatuh sakit dan mengidap ISPA akibat menghirup bau menyengat tersebut.
‘’Sudah berkali-kali kami meminta pabrik untuk menutup operasionalnya, tapi tetap saja tak digubris,’’ terang Hari.
Ia juga mengaku telah melaporkan hal ini kepada Pemkab Jombang dan DPRD setempat. Namun laporan yang mengatasnamakan warga tersebut tak juga ditangani dua lembaga tertinggi di Jombang itu.
Sebelumnya, anggota Komisi A DPRD Jombang Sugiarto berjanji akan melakukan sidak di lokasi pabrik itu. Namun sejauh ini, belum ada satupun anggota DPRD yang menembus keluhan warga tersebut. (amer)
http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=27340&kat=Daerah
Komentar
Posting Komentar
Mo Komentar Disini Bos,,,