Langsung ke konten utama

Bidik Kaum Sarungan

Kar-Sa Tak Ingin Putaran Kedua.

JOMBANG – Bakal calon gubernur dan wakil gubernur PD-PAN Soekarwo-Saifulloh Yusuf (Karsa) kembali menegaskan tetap meyakini bahwa pilgub 23 Juli mendatang tidak ada putaran kedua.
Keyakinan Pakde Karwo-panggilan akrab-Soekarwo, bahwa dalam pilgub mendatang bakal tidak akan ada putaran kedua. Sebab, kata dia, ketidak siapan masyarakat jatim itu sendiri lah yang menjadi persoalan. Selain menyita waktu, putaran kedua itu juga akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Ya kita doakan saja tidak akan ada putaran kedua, Kalau ada putaran kedua, kasihan masyarakatnya. Sebab mereka akan disibukkan dengan biaya dan waktu,” ujar Sukarwo pada wartawan usai acara Haul Syeikh Abdul Qodir Al Jailani dan Masyayikh di Ponpes Darul Ulum Rejoso Jombang, kemarin (17/4) malam.
Selain yakin tidak ada putaran kedua, pasangan karsa ini juga tetap optimis mendapatkan simpati dari kalangan kaum pesantren dan kaum minor di Jatim. Dengan alasan, figur lah yang merupakan syarat utama untuk memenangkan pilgub 23 Juli 2008 mendatang itu.
Masyarakat itu kan tidak melihat siapa dan dari golongan mana. Yang jelas mayarakat sudah mulai memahami figur yang dianggap pantas menjadi pemimpin,” yakinnya
Ia juga mengatakan, bahwa kekuatan partai tidak akan bisa diharapkan untuk memikat hati rakyat, apalagi untuk merubah keadaan rakyat. Menurutnya, cukup dengan kapabilitas figur saja masyarakat bisa memilih dengan baik, mana figur yang menurut dia pantas dan tidak.
Seoarang pemimpin itu lahir dari rahim masyarakat. Jadi organisasi adalah pendidikan karakter bagi seseorang. Inilah yang harus dipahami betul-betul,” tandas Pakde Karwo-panggilan akrabnya.
Ditanya target perolehan suara, Ia mengaku, cukup melihat jumlah penduduk Jatim saja. Menurutnya, jumlah penduduk yang kurang lebih ada 38 juta jiwa, 70% nya adalah kaum Nahdlhiyin sudah cukup menjadi wacana baginya.
Kalau penduduk terbesar jatim adalah warga nahdlhiyin, saya rasa itu bisa jadi wacana,” ujar Pakde
Kedatangan Sekdaprop Jatim dengan di dampingi Saifulloh Yusuf (Gus Ipul) di Ponpes Darul Ulum Jombang dalam pengajian Thoriqoh Qodhiriyah Naqsabandiyah itu, disambut oleh KH As'ad Umar dan beberapa kerabat pengasuh ponpes rejoso.
Dalam acara yang berlangsung singkat itu kedua calon tersebut juga sempat memberikan janji-janjinya kepada masyarakat jika kelak terpilih menjadi gubernur periode 2008-2013 mendatang itu. Namun pihak ponpes sendiri tetap membantah jika kunjungan bacagub dan bacawagub dari Partai Demokrat dan PAN ini murni kampanye.
Ini bagian dari ta'arruf dan silaturrahmi. Jadi kalau diartikan kampanye itu juga terlalau jauh. Gus Ipul kan masih famili dengan KH As'ad, jadi apa salahnya kalau kita mengundang mereka dalam acar Haul itu” pungkas Gus Tamim Romli, salah satu pengasuh Ponpes Darul Ulum itu. (amer)
/ http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=27414&kat=Daerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.