Dalam aksi yang dikemas sebagai bagian dari peringatan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2008 itu, massa yang mayoritas terdiri dari kaum perempuan tersebut meminta kepada pihak Pemkab agar merespon segala bentuk tindakan yang mendiskreditkan kaum perempuan.
Aksi yang berlangsung damai dimulai pukul 10.00 WIB, dengan menggelar poster serta membagi-bagikan selebaran kepada pengguna jalan di bundaran Ringin Contong. Puluhan aktivis tersebut kemudian melakukan Long March menuju kantor DPRD di Jl Wahid Hasyim.
Rada Sasta Krisdina, kordinator aksi, mengatakan, kaum perempuan sudah selayaknya tidak di sudutkan dan dianggap tidak lemah. Menurutnya Rara, tindak kekerasan yang mengorbankan kaum perempuan demi kepentingan pribadi dan kekuasaan sudah seharusnya dihilangkan dari negara ini.
“Ini adalah simbolisasi dari perjuangan pembebas kaum perempuan di Indonesia. Untuk itu, mulai detik ini penindasan terhadap kaum perempuan harus segera di hilangkan,” teriak Rara dalam orasinya dihadapan pengguna jalan.
Dia juga memaparkan, kaum perempuan bukan lagi merupakan kaum lemah. Kata dia, perempuan juga bisa bersaing dengan laki-laki.
“Kami tetap menuntut kepada pemerintah segera memperhatikan kami sebagai generasi perempuan indonesia. Terlebih kasus-kasus perdagangan perempuan agar segera di tuntaskan dan tertibkan. Bila perlu pelakunya harus mendapatkan hukuman yang setimpal,” kata Rara.
Tak puas menggelar orasi terbuka, puluhan mahasiswa ini kemudian menyerahkan simbolisasi berisi puisi tentang RA Kartini kepada salah satu wakil perempuan dari pihak DPRD setempat.(amer)
http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=27520&kat=Daerah
Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...
Komentar
Posting Komentar
Mo Komentar Disini Bos,,,