Langsung ke konten utama

Kader PKB Pro Gusdur Terasing.

JOMBANG – Pecahnya pengurus induk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), antar kubu Muhaimin Iskandar dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kini berimbas di Jombang.

Imbas itu terlihat setelah salah satu kader DPC PKB Jombang yang pro terhadap Gusdur, tidak dilibatkan dalam pembagian kerja Komisi di DPRD setempat, dengan alasan tidak mendukung kebijakan DPC yang dipimpin Halim Iskandar yang kebetulan sebagai kakak kandung Muhaimin.
Munurut Maghfur Mujtahid, salah satu kader PKB tersebut mengatakan, bahwa tidak dimasukkannya nama dia didalam pembagian kerja legeslatif adalah inkonstitusional. Pasalnya, imbas konflik tersebut sudah seharusnya disikapi secara dewasa.
“Kalau hanya berbekal pada kepentingan pribadi, saya rasa sangat tidak etis. Apalagi dia (Halim Islkandar. red) merupakan ketua DPC dan ketua DPRD,” ujar Maghfur.
Dilanggarnya tata tertib DPRD oleh ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Jombang itu menurutya sudah tidak mencerminkan keberpihakan terhadap rakyat. Kata Maghfur, tatib yang sudah digodok dan ditetapkan bersama-sama itu, seharusnya dilaksanakan secara kongkrit tanpa harus ada tendensi dan kepentingan tertentu.
“Kalau seperti ini, jelas saya dihalangi dalam bertugas sebagai wakil rakyat. Dewan ini kan dipilih oleh rakyat dan harus kerja juga untuk rakyat, jika keadaannya seperti ini jelas saya tidak bisa bekerja,” katanya.
Dikatakan Maghfur, selain sudah melanggar pasal 48 ayat 2 mengenai Tata Tertib Anggota DPRD, ketua DPC PKB Jombang Halim Iskandar juga telah dituding memanfaatkan jabatannya untuk menggeser dia sebagai anggota legeslatif.
“Isi tatib tersebut sudah jelas. Bahwa setiap anggota dewan selain pimpinan wajib duduk sebagai anggota komisi di DPRD. Namun kenyataannya saya tidak dilibatkan. Jadi, saya rasa Halim, sudah jelas-jelas menyalahi aturan yang sudah ada,” tegas kader PKB ini.
Ditanya soal upaya? Maghfur mengatakan, bahwa semua itu harus kembali pada mekanisme partai dan tatib yang ada.
“Saya kira tidak perlu, kita kan sama-sama dewasa, apalagi tataib tersebut saya juga ikut terlibat merumuskan. Kalau saja aturan dibuat itu disalah artikan, ya terjadilah seperti ini,” keluh Maghfur.
Terpisah, Halim Iskandar, selaku Ketua DPC PKB Jombang membantah, jika tudingan pecahnya internal pusat PKB itu juga berimbas distruktur yang dia pimpin di Jombang itu. Menurutnya, konflik yang terjadi di internal pusat merupakan sesuatu hal yang wajar terjadi, lantaran beda pendapat dan ciri demokrasi.
“Itu bagian dari demokrasi, saya yakin hal itu tidak ada di Jombang. Jika ada desas-desus seperti itu, saya kira itu hanya isu belaka, dengan maksud mempengruhi konsentrasi internal PKB Jombang,” Pungkas Halim sembari masuk mobil.(amer)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.