Langsung ke konten utama

Konflik PKB Mulai Meluas.

JOMBANG – Konflik yang terjadi di internal pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) antara Muhaimin Iskandar (imin) dengan KH Abdurahman Wahid (Gus Dur), diduga telah meluas ke Grass Root. Salah satu indikasi meluasnya konflik tersebut terjadi di DPC Jombang.

Dugaan meluasnya konflik itu berawal dari ditemukannya beberapa spanduk yang terpasang di empat titik, bertuliskan 'Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Jombang Mendukung Muhaimin Iskandar'. Ironisnya, pihak DPC membantah jika spanduk tersebut dikeluarkan oleh mereka, bahkan bantahan itu justru dikait-kaitkan dengan hasil muskit yang digelar pada tanggal 30 Maret 2008 kemarin.
Jelas, bahwa spanduk itu bersifat provokatif. Kemungkinan ada indikasi terkait hasil musyawarah kebangkitan (Muskit) kemarin, serta dekatnya momen pilkada. Mungkin ada pihak yang ingin menjatuhkan Halim Iskandar dalam pencalonannya nanti,” tuding Zubaidi Muchtar Wakil Ketua DPC PKB di Graha Gus Dur, Ahad (06/4) kemarin.
Statemen petinggi partai berlambang bintang sembilan, yang telah menuding ada pihak internal dibalik pemasangan spanduk provokatif tersebut. Justru menyulut reaksi keras dari kalangan Pengurus Anak Cabang (PAC) yang diketahui sering bersebrangan dengan DPC. Pejabat struktur PKB di kecamatan ini malah menuding pihak DPC yang dipimpin oleh Halim Iskandar sudah sangat keterlaluan.
Jika hal itu lebih dihubungkan dengan hasil muskit, saya rasa tidak etis. Ini murni adu domba antar kader PKB. Saya tegaskan sekali lagi, saya tidak akan terpancing dengan suasana itu,” tandas Ihsan Effendi Ketua PAC PKB Kec Diwek ini.
Selain kecewa dengan sikap DPC. Ia juga mengatakan, bahwa keterlibatan yang dituduhkan pihak DPC kepada beberapa orang yang ikut muskit itu sudah diluar batas kewajaran. “Isi statement itu jelas adu domba, masak DPC bicara seperti itu,” ujar Ihsan.
Ketua Forum Demokrasi Bangsa (FDB) ini megaku jika dirinya sempat kecewa dengan hasil muskit. Namun, dia juga menyayangkan jika ungkapan dari pengurus DPC dan Panitia Musyawarah Kebangkitan (Muskit) itu justru mengaitkan pemasangan spanduk dengan pelaksanaan dan hasil Muskit itu sendiri.
Kita memang sempat protes dengan pelaksanaan Muskit yang kami nilai tidak demokratis dan fair. Tetapi hal itu tidak ada kaitan dengan upaya dukung mendukung di tingkat elite karena kami tetap loyal pada Gus Dur,” tambahnya.
Dikatakan Ihsan, tudingan yang dialamatkan pada sejumlah pihak di internal terkait pemasangan spanduk dukungan terhadap Cak Imin, justru telah memberikan sinyal jika dalam tubuh DPC sendiri telah terjadi perpecahan. Apalagi, imbuhnya, pasca pemecatan Alumni IAIN Sunan Kali Jaga tersebut menandaskan bahwa pendukung Halim Iskandar sudah tidak loyal ke Gus Dur.
Ini menggambarkan adanya kekuatan di DPC yang mendukung Muhaimin dan tidak loyal kepada Gus Dur. Tetapi kekuatan tersebut tidak terbaca oleh DPC sendiri,” ungkapnya.
Ia juga meganggap, bahwa dibalik tudingan DPC itu, ada upaya pembunuhan karakter (caracter assasination) kepada kelompok yang selama ini dikenal bersebrangan dengan DPC PKB Jombang.
Kita sudah faham strategi dan cara lawan politik kita, karena upaya-upaya sejenis juga sudah pernah dilakukan kepada kelompok kami,” tandas salah satu motor penggerak aliansi 13 PAC yang menuntut pengunduran Halim Iskandar dari jabatan Ketua DPC PKB itu.
Sementara, melalui Forum Demokrasi Bangsa (FDB) yang di ketuainya, Iksan bersama dengan beberapa Ketua PAC PKB Jombang membuat pernyataan sikap yang mendesak agar Gus Dur selaku Ketua Dewan Syuro PKB mengambil tindakan tegas terhadap kader di bawah. Yang telah dinilai inkonsisten. FDB juga mengecam kelompok oportunis partai yang hanya mengambil keuntungan PKB tanpa mau beresiko dengan menentukan sikap loyalitas terhadap Gus Dur.
Harus tegas dalam bersikap. Kalau memang tidak mau mendukung Gus Dur lebih baik dibekukan,” tandas Ikhsan.
Dalam pernyataan sikap kemarin hadir pula beberapa pengurus PAC PKB dan beberapa pengurus Ormas yang berafiliasi di Forum tersebut. Di antaranya .Drs Magfur Mujtahid Ketua DPAC PKB Perak dan Musyafak Ketua KNPI Jombang tampak turut serta menghadiri forum tersebut.(amer) / http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=27004&kat=Daerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.