Langsung ke konten utama

Ipul Bidik 60% Suara Warga Nahdhliyin.

JOMBANG – Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, bacawagub dari pasangan KarSa (Karwo-Saipul) yang bakal maju dalam Pemilihan Gubernur (pilgub) Jatim 23 Juli mendatang, tetap tak bergeming meski pesaing dari figur Nahdlhiyin terus bermunculan. Bahkan dirinya mentarget suara warga Nahdliyin bakal mengalir ke dirinya hingga 60%.

Keyakinan Ketua PP GP Ansor itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, figur Sukarwo sudah sangat dikenal oleh publik jatim. Apalagi, dia juga mengklaim bahwa dirinya sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah kiai di seluruh Jatim.
“Walau pun banyak yang mencalonkan diri, baik mereka yang berangkat dari warga Nahdhliyin. Saya tetap optimis dan yakin, karena ini komitmen,” tandas Gus Ipul pada saat melakukan safari politik di Ponpes Denanyar Jombang kemarin (08/4).
Selain membidik suara Nahdhliyin, ia juga mengaku bakal melakukan safari politik ke sejumlah industri-industri besar yang ada di Jatim.

“Baik buruh, petani maupun guru negeri dan swasta itu bagian dari masyarakat. Jatim punya basis industri yang cukup besar, hampir 40% mayoritas masyarakatnya terdiri dari buruh-buruh industri. Jadi itu yang harus diperjuangkan,” tandasnya.
Kedatangan Gus Ipul dalam acara Temu Alumni Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mambaul Maarif Denanyar Jombang, seorang diri ini. Dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi terkait pencalonanya dalam Pilgub mendatang. Namun ia membantah jika kehadirannya di tempat ia belajar waktu kecil itu sebagai kampanye.
"Saya hanya menyosialisasikan pencalonan saya saja. Dulu saya pernah belajar di MI sini, tapi kalau nantinya ada yang mencoblos saya, ya syukur,'' ujar Ipul Alumnus MI tahun 80-an ini.
Ia juga mengaku, selain mendatangi acara temu alumnus MI. Ia juga bakal melakukan ziarah kemakam ayahnya di komplek Ponpes Denanyar tersebut.

“Sudah satu minggu ini saya tidak ke Makam ayah, kebetulan ada undangan petemuan alumni, jadi sekalian ziarah,” ujarnya.
Meski begitu, Gus Ipul juga tak menampik, jika kedatanganya ke Jombang ini adalah untuk meminta restu kepada sejumlah Kyai-Kyai yang ada di Jombang itu. “Pasti lah, dimanapun dan kapanpun yang namanya santri itu harus sowan ke kiyainya,” tandas Ipul.
Sementara, gerilya politik yang dilakukan Gus Ipul di Pondok Pesantren (ponpes) Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang kemarin, semakin mentasbihkan bahwa dirinya semakin gencar melakukan kampanye-kampenye politik untuk mencari simpati dari kalangan Pondok Pesantren.

Dari pantauan DUTA di hadapan ratusan alumni MI Mambaul Maarif, Gus Ipul sempat membagikan kalender yang bergambar Karwo- Saifuln (Karsa). Selain itu, ia juga sempat memutar video yang berisi kiprahnya selama ini. Dari peserta yang hadir, yang kesemuanya terdiri dari teman-teman Gus Ipul saat sekolah dulu. Kontan tertarik dengan dirinya, lantaran sebagai alumnus ia terlihat bangga dengan murid yang dianggap sukses ini.(ami)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.