Langsung ke konten utama

Teka-Teki Mayat Asrori

Antara Hasil DNA Dan Fakta Dilapangan

JOMBANG – Terbongkarnya mayat Mr X yang menjadi korban kekajaman Very Idam Henyansyah alias Ryan, (30), adalah Asrori alias Aldo (24), warga Desa Kalangsemanding Kecamatan Perak, Jombang. Terus memunculkan kontroversi. Setidaknya, pihak Polres Jombang, tetap ngotot jika mayat Mr X-2 yang diketemukan di kebun tebu adalah benar-benar Asrori.

Bahkan, pihak keluarga Asrori, masih tetap yakin bahwa mayat yang menyeret 3 orang ke sel tahanan tersebut adalah anggota keluarganya.

Bagimana tidak? Keyakinan pihak keluarga Asrori ini seolah tetap tak terbantahkan. Ditambah lagi, alibi pihak Polres Jombang yang memvonis bahwa mayat dikebun tebu (mr X-2) adalah Asrori, kendati dari hasil tes DNA Polda Jatim membuktikan berbeda.


Kapolres Jombang, AKBP M Khosim, saat dimintai tanggapan, tetap tidak mau banyak berkomentar. Hanya saja, Khosim menyatakan, bahwa pada saat kasus tersebut terjadi, ia belum menjabat sebagai Kapolres Jombang.

Dikatakan Khosim, dirinya hanya mendapatkan limpahan kasus lama yang sudah berjalan pada saat ia menjabat sebagai Kapolres Jombang pada awal tahun 2008.

“Yang pasti, bahwa mayat dikebun tebu itu adalah Asrori. Itu berdasarkan fakta hukum dan bukti-bukti yang kita dapatkan dilapangan. Semisal, ditemukannya pisau, jaket, baju dan lain sebagainya di TKP,” ujar M Khosim seusai pembongkaran kuburan Mr X-2 yang di duga Asrori, Kamis Sore (28/08/), kemarin.

Selain sesuai dengan fakta dan bukti yang sudah diidentifikasi petugas. Khosim juga beralasan, bahwa vonis mayat Mr-X2 itu adalah Asrori, muncul dari pengakuan pihak keluarga yang menyebut bahwa ciri-cirinya sesuai dengan Asrori. Yakni mempunyai gigi gingsul dan kaki lecet bekas terkena knalpot.

“Berdasarkan ciri-ciri mayat Mr X-2, pihak keluarga mengakui kalau itu mayat Asrori,” katanya

Khosim menambahkan, pihaknya telah melakukan proses penyelidikan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Berbagai bukti dan fakta yang ada dilapangan kuat dugaan bahwa mayat Asrori adalah mayat yang ditemukan di kebun tebu.

Sementara Mantan Kapolsek Bandar kedung Mulyo, Untung Iswahyudi yang menjadi tanggung jawab seputar penemuan mayat di wilayah hukumnya. Lebih memilih bungkam, hanya saja ia menyatakan bahwa proses tersebut sudah ia limpahkan ke Polres. Bahkan dirinya membantah jika telah melakukan penyiksaan terhadap 3 tersangka pembunuh Asrori itu.

“Siapa bilang kita sudah sesuai prosedur dan kita tidak salah tangkap, itu semua ada buktinya,” elak Untung, sembari menghindar dari kejaran wartawan.

Pun demikian, keyakinan pihak Polres Jombang itu akhirnya terpatahkan setelah Kasi Pidum Ditreskrim Polda Jatim, AKBP Susanto mengatakan, mayat Asrori yang sesungguhnya adalah yang terkubur dibelakang rumah Very Idam Henyansyah alias Ryan (30).

Berdasarkan Tes DNA yang digelar oleh Polda Jatim, mayat Mr X-1 sangat cocok dengan keluarga Asrori yang beralamat di Dusun Kalangan, Desa Kalangsemanding Kecamatan Perak, Jombang. Menurutnya, mayat Mr X-2 yang di ketemukan Polres Jombang di kebun tebu di Desa/Kec. Bandarkedungmulyo pada September 2007 lalu bukan mayat Asrori.

Dikatakan Susanto, bahwa Polda Jatim sudah berkesimpulan final, jika mayat ke 11 yang dibantai oleh sang penjagal itu adalah Moch Asrori (24), yang sebelumnya diyakini tewas dikebun tebu pada September 2007.

Menurut Pria berkepala plontos ini, kalau tes DNA mayat Mr X sebagai Asrori itu diperoleh setelah pemeriksaan DNA dari sampel darah yang diambil dari Djalal, Bapak Asrori dan Ibu Asrori, Dewi Mutari.

"Ini Ilmiah dan 99,99 persen tes DNA itu benar," ujar Susanto saat berada di lokasi.

Lantas mengenai mayat Mr X-2 yang ditemukan dikebun tebu yang diduga Asrori itu siapa ? Baik Susanto maupun Khosim tetap tak mau buka mulut. Kedunya hanya meyerahkan sepenuhnya dari hasil tes DNA yang bakal dilakukan di Polda.

Keduanya mengatakan, akan membawa keluarga Asrori ke Mapolda Jatim, untuk di uji ulang apakah Mr X-1 dan Mr X-2 itu sama-sama Asrori.

“Kita belum tahu, kita tunggu saja hasil tes DNA-nya," sahut Pria pelontos ini, saat berjalan keluar berdampingan dengan Kapolres Jombang.

Kontroversi Meluas

Sementara kontoversi seputar Asrori Asli dan Asrori Palsu juga tetap bergulir di masyarakat luas. Kerabat dekat Asrori alias Aldo (24), yang keduanya disebut Mr X ini tetap yakin bahwa mayat Mr-X2 adalah Asori.

Paman Asrori, Jaswadi (40) misalnya, tetap meyakini bahwa mayat yang baru dibongkar oleh petugas itu adalah keponakannya yang sempat menghilang setahun lalu. Bahkan, kata dia, ciri-ciri Asrori, yakni pada betis kaki yang terdapat warna gosong bekas terkena knalpot serta tengkorak gigi. Adalah ciri-ciri Asrori asli.

“Ini Asrori, yang dibunuh 3 orang itu, bukan Mr X yang ditemukan di rumah Ryan,” katanya.

Sontak pengakuan itu juga berbeda dengan yang dilontarkan oleh tetangga dekat Asrori. Menurutnya, saat mayat Mr X-2 pertama kali ditemukan dikebun tebu Dusun Bra'an Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo itu, wajahnya nyaris tak bisa di kenali lagi. Selain, jasad tersebut sudah membusuk, pada bagian wajahnya juga menghitam karena tersiram oli.

"Yang saya tahu wajahnya sudah membusuk dan hitam karena oli," ujar Imam Sigiharto lurah Kalang semanding, ini.

Ia meyakini, bahwa saat mayat tersebut ditemukan, ada beberapa kejanggalan mengenai ciri-ciri Asrori asli. Menurut Imam, mayat yang ditemukan di kebun tebu tersebut mempunyai gigi tongos, bukan ginsul. Selain itu, ia juga mengaku ragu jika dua warganya itu terlibat dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Asrori.

Terlepas dari itu semua, warga Dusun Kalangan meyakini jika Asrori menghilang dari rumah pada bulan puasa tahun 2007. Tepatnya, saat puasa ramadhan berjalan seminggu. Setelah itu, pria yang kesehariannya berjualan pulsa itu tak karuan rimbanya.

“Kabaranya seminggu kemudian ada penemuan mayat dikebun tebu Dusun Bra'an yang diyakini sebagai mayat Asrori,” ujar Syamsul Huda, tetangga sebelah rumah Asrori saat di temui Duta di rumahnya. (ami)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.