Langsung ke konten utama

Pekarangan Rumah Ryan, Terus Digali


Polisi Hanya Temukan Palu dan Tulang

JOMBANG – Kendati pihak kepolisian terus mengobrak-abrik sejumlah titik yang dicurigai masih terdapat mayat korban, Very Idam Henyansyah alias Ryan, (30), tersangka pembunuh berantai di Dusun Maijo Desa Jatiwates Kec Tembelang Kab Jombang. Namun, tak satupun pihak kepolisian menemukan mayat. Pasalnya, dalam penggalian yang ke empat, Polisi hanya menemukan sebuah Palu dan serpihan Tulang yang terkubur di dalam kamar Ryan, Jum'at (01/08) Kemarin.

Kedua barang mencurigakan yang diketemukan petugas di dua titik pencarian, yakni sebuah Palu berukuran sedang yang ditemukan dalam kondisi tertanam sekitar 1 meter di kamar pemuda kemayu ini, dan satu serpihan Tulang dengan ukuran sekitar 10 cm, yang di temukan para penggali didekat kubangan mayat Nani Hidayati beserta empat korban lainnya. Oleh petugas forensik Polda Jatim, kedua barang tersebut langsung di bungkus dalam plastik berwarna merah untuk di teliti lebih jauh apakah tulang dan palu itu ada hubungannya dengan tersangka.

Kasat Pidum Polda Jatim, AKBP Susanto, membenarkan adanya temuan kedua barang tersebut. Namun pihaknya tetap tidak mau gegabah. Ia belum berani memastikan apakah tulang tersebut merupakan tulang manusia. Begitu juga dengan palu yang ditemukan dikamar Ryan.

“Kedua barang mencurigakan itu akan kami teliti, apakah tulang itu tulang manusia dan palu itu ada bercak darahnya, kita belum bisa memastikan, kita tunggu hasil Labforensik Polda,” ujar Susanto, di hadapan wartawan.

Bukan hanya itu, sejumlah tempat yang selama ini mengundang kecurigaan petugas juga tidak lepas dari upaya penyisiran. Namun lagi-lagi polisi harus puas tanpa hasil. Bahkan, septic tank yang diduga menyimpan mayat juga sempat dikuras dengan mendatangkan alat penyedot WC. Praktis, ribuan massa yang ingin melihat proses penyisiran harus rela menutup hidung. Hingga kotoran dalan ruang berukuran 0,5 M x 6 M itu habis, mayat yang diduga berada dalam tiga kotak tersebut, tetap tidak ada hasilnya.

Dari pantauan Duta, semenjak aparat tidak menemukan korban laninnya, dalam proses penggalian yang ke tiga lalu. Saat itu polisi benar-benar mengobrak-abrik habis seluruh rumah pembunuh berantai ini. Secara umum penyisiran dimulai dari halaman belakang rumah Ryan. Mulai dari sebelah selatan radius 3 meter dari TKP 5, tempat diketemukan satu mayat di bawah pohon salak, yang diduga mayat Fauzin Suyanto warga asal Nganjuk. Sampai ujung Utara, dekat kamar mandi, tempat ditemukanya mayat Nani Hidayati dan 4 mayat lainnya.

Hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti penyisiran sebelumnya. Lahan sepanjang 40 meter persegi itu digali sedalam 0,5 meter. Untuk memudahkan pendeteksian mayat, sejumlah petugas forensik menggunakan besi yang ditancapkan ke tanah dan di cium, guna memastikan apakah ada timbunan mayat di dalamnya.

Begitu di pekarangan belakang tidak menemukan mayat, sekitar empat penggali mulai membongkar sebelah timur rumah Ryan. Karena ditempat itu tak ada hasil, polisi pun mulai membidik kandang ayam dibelakang rumah. Tempat itu merupakan salah satu yang paling dicurigai polisi sebagai lokasi penguburan mayat korban pembunuhan si penjagal itu.

Dalam penggalian tersebut, polisi membidik sedikitnya enam titik yang masih tetap di curigai. Yakni, halaman belakang rumah Ryan, Septic tank, samping kanan rumah Ryan, belakang kandang ayam, dan dalam kandang ayam.

Meskipun disemua tempat tersebut sudah di gali dan polisi tetap tidak membuahkan hasil, namun petugas masih membidik dua tempat yang ada didalam rumah. Yakni didalam kamar dan digudang. Kedua tempat itu menurut petugas patut dicurigai menyimpan mayat. Sebab, struktur tanah yang ada dalam kamar sangat berbeda dengan struktur tanah lainnya.

"Dua itu yang masih dalam tahap penelitian, lantaran struktur tanah tersebut berbeda dengan stuktur tanah lainnya," kata Susanto.

Kendati demikian, saat ditanya sampai kapan penggalian tersebut dihentikan ? Susanto hanya mengatakan, sampai pihaknya benar-benar yakin sampai rumah Ryan, steril dari mayat.

“Kalau kita belum yakin jika tempat ini steril, kita akan tetap berusaha mencari kemungkinan ada korban lain,” pungkas Susanto.

10 Orang Masih Di periksa

Sementara, sejak petugas menemukan 10 mayat di pekarangan rumah Very Idam Henyansyah alias Ryan (30) tersangka pelaku pembunuh berantai di Dusun Maijo Desa Jatiwates Kec Tembelang Jombang. Sampai hari ini sedikitnya 10 saksi yang di duga dekat dengan Ryan, terpaksa harus menginap di Mapolres Jombang.

Setidaknya 10 dari mereka, 3 diantaranya adalah Ibu Ryan, Siatun (55) dan Ayah Ryan, Ahmad (60), serta Kakak Kandung Ryan, Mulyo Wasis (45). Sementara 7 lainnya, satu di antaranya adalah Sumarsono, yang diketahui dia adalah kuli angkut suruhan Ryan.

Keenam orang lainnnya adalah Budiono dan Sarto, yang diketahui keduanya adalah penggali kubangan di sejumlah pekarangan rumah Ryan, sedangkan Supardi, Slamet, Sunggono, dan Solikan, yang juga terpaksa harus menginap di Mapolres untuk menjalani pemeriksaan, semuanya termasuk penggali septic tank di rumah Ryan.

Kapolres Jombang AKBP H.M. Khosim, dihadapan wartawan mengatakan, bahwa sepuluh orang tersebut, masih akan tetap menginap di Mapolres Jombang, guna menjalani pemeriksaan terkait dengan porses pengembangan kasus yang melibatkan pria gemulai itu.

“Semuanya masih di inapkan, karena polisi masih membutuhkan keterangan mereka. Untuk penetapan tersangka lainnya termasuk kedua orang tua Ryan, dan Kakak Ryan, semuanya masih menuggu pengembangan,” pungkas Khosim. (ami)

http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=33175&kat=Nasional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...