Langsung ke konten utama

Penggalian Dirumah Ryan, Resmi Dihentikan

Wakapolres : Kedua Orang Tua Ryan dan Kakak Ryan Tetap Kita Amankan

JOMBANG – Pihak kepolisian Resort Jombang, akhirnya resmi menghentikan aktivitas penggalian di rumah jagal Very Idam Henyansyah alias Ryan, (30) di Dusun Maijo Desa Jatiwates Kec Tembelang Kab Jombang, Sabtu (2/8), kemarin.

Menurut Wakapolres Jombang, Kompol Rosa, bahwa penghentian penggalian di rumah Ryan, dilakukan terkait dengan tidak ditemukannya mayat korban lain pada penggalian jilid empat Jum'at (1/8) lalu.

“Karena hasilnya nihil, untuk sementara proses penggalian kami hentikan, ini juga terkait dengan instruksi langsung dari Kasipidum Polda Jatim AKBP Susanto, yang menyatakan sudah tidak ada lagi mayat yang tertanam di TKP,” ujar Rosa, dihadapan wartawan kemarin.

Rosa mengatakan, selain akan menghentikan proses penggalian dan penyisiran di rumah Ryan. Kedua orang tua Ryan, Siatun, (55) dan Ahmad, (60) serta Kakak Ryan, Mulyo Wasis, (45), rencananya bakal ia pindahkan ke Mapolda Jatim demi efektivitas pemeriksaan.

“Untuk sementara kedua orang tua dan Kakak Ryan, masih akan kami amankan di sini, sambil menunggu perkembangan apakah akan di pindahkan Ke Mapolda atau tidak,” katanya.

Dikatakan Rosa, untuk status kedua orang tua dan Kakak Ryan, pihak Polres Jombang masih menenetapkan keduanya sebagai saksi dan belum bisa di tetapkan sebagai tersangka. Pasalnya, pihaknya mengaku masih belum cukup bukti yang mengarah pada keterlibatan ketiganya atas pembunuhan berantai yang di lakukan Ryan.

"Kita mencoba untuk hati-hati dan proporsional. Kita akui masih lemah bukti, kalau memang ada fakta dan bukti baru yang bisa menjerat ketiganya sebagai tersangka, tentu kita juga tidak akan tinggal diam," tandasnya.

Meski begitu, Rosa tetap berjanji akan melakukan pengembangan dari kasus tersebut, meski proses penyidikan atas kasus pembunuhan berantai itu bakal ditangani langsung oleh pihak Polda Jatim.

“Kita hanya melakukan pengembangan saja, namun demi kelancaran penyidikan serta pengembangan dari kasus ini Polda Jatim lah yang akan menangani secara langsung," ujar perempuan berambut pendek ini.

Sementara, saat disinggung mengenai lamanya proses pemeriksaan terhadap kedua orang tua Ryan yakni Achmad dan Siatun, Rosa mengatakan, hal itu dikarenakan pengembangan kasus tersebut melibatkan banyak orang.

"Jadi bukan mereka yang berbelit-belit, tapi pengembangan ini melibatkan banyak orang sehingga cukup lama," katanya.


Lebih jauh, untuk status saksi yang lainnya, Rosa hanya mengatakan, jika ketujuh penggali yang sempat diminta Ryan untuk menggali beberapa lubang di rumahnya, yang sempat diinapkan di Mapolres selama 3 Hari pasca petugas menemukan 6 mayat di rumah Ryan. Saat ini sudah dipulangkan, dengan status wajib lapor.

"Untuk 7 orang saksi lainnya, kami nyatakan pemeriksaan sudah cukup. Namun, kalau nanti kita memerlukan mereka, kita akan panggil lagi," pungkas Rosa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...