Langsung ke konten utama

Salah Tangkap, Sejumlah Anggota Polres Jombang Dipanggil Polda


Salah Tangkap, Sejumlah Anggota Polres Jombang Dipanggil Polda

JOMBANG – Kapolres Jombang AKBP M Khosim beserta jajarannya, Kamis (0/0) malam, berangkat ke Polda Jawa Timur. Kepergian jajaran Polres Jombang itu, terkait dengan dugaan salah tangkap dan salah identifikasi yang dilakukan Polres Jombang.

Menurut Kapolres Jombang AKBP M Khosim sesaat sebelum diberangkatkan ke Polda Jatim menyatakan menolak dikatakan pemeriksaan. Dirinya menganggap bahwa hal tersebut, lebih bersifat koordinatif.

“Tidak ada pemeriksaan, kami hanya memberi penjelasan,” elak M Khosim, dihadapan wartawan, Kamis (28/8/), kemarin.


Sebelum keberangkatan, tepat pukul 19.00. Sebanyak 5 orang lebih menjalani pemeriksaan di ruangan tertutup Unit Pelayanan Pengaduan Penegakan Disiplin (P3D) Mapolres Jombang. Di ruang tertutup rapat tersebut, ada beberap petugas dari pihak polres jombang yang sedang menjalani pemeriksaan. Diantaranya, mantan Kapolsek Bandar Kedungmulyo AKP Anang Iswahyudi, mantan Kasatreskrim AKP Irfan, yang saat ini menjabat sebagai Kapolsek Plandaan. serta salah satu anggota intel Polsek Bandar kedung mulyo.

Usai menjalani pemeriksaa selama 30 menit, rombongan pun berangkat. Meski dari mereka tak mau diwawancarai, wajah mereka terlihat memerah sebelum masuk mobil dan berangkat tepat pukul 19.30, menuju Mapolda Jatim.

Kapolres Jombang AKBP M Khosim dan Kasatreskrim AKP Kasiyanto, juga turut dibawa, bersamaa dengan sejumlah berkas penyidikan terkait dengan penemuan mayat di Kebun Tebu 2007 lalu.

Sepeti diketahui sebelumnya, AKBP Susanto Kasatpidum Ditreskrim Polda Jatim mengatakan, bahwa terkait dengan kasus salah tangkap yang dilakukan oleh jajaran Polres Jombang, yang memvonis 3 terpidana atas pembunuhan Asrori, akan segera diselidiki sesuai dengan jalur hukum yang berlaku.

Menurut Susanto, untuk mengngungkap dan menyelidiki benar tidak-nya ada salah tangkap. Pihak Mapolda akan menyiapkan tim Khusus untuk melakukan invetigasi atas kasus Mr X 2 itu.

“Kalau ada, sangsinya jelas sesuai dengan hukum yang berlaku, makanya tim itu nanti terdiri dari Polda Jatim, dan Polda Metrojaya,” ujar Susanto.

Seperti diketahui sebelumnya, Polisi diduga telah salah tangkap dalam penyidikan kasus pembunuhan terhadap Asrori alias Aldo. Korban diduga kuat bukan dibunuh oleh Imam Hambali alias Kemat (26) yang akhirnya divonis 17 tahun penjara dan David Eko Prianto, yang dihukum 12 tahun penjara, serta satu orang lagi yakni Maman Sugianto alias Sugik yang sedang menjalani proses persidangan. Aldo diduga merupakan salah satu korban pembantaian yang dilakukan Very Idam Henyansyah alias Ryan (30).(ami)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.