Langsung ke konten utama

Ibunda Pria Gemulai : Septic Tank Saya Bikin Sejarah

Siatun (55) ibunda Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), tersangka kasus pembunuhan berantai, mengaku geli melihat upaya petugas kepolisian menguak kasus anaknya tersebut sampai membongkar Septick Tank.

“Lha wong namanya septic tank kan tempat kotor, masak ada mayat di situ, ada-ada saja pak polisi. Kalau tidak di rumah saya kan tidak mungkin,” ujar Siatun, sembari di amini senyuman oleh suaminya, Ahmad (60), saat ditemui di lantai dua Mapolresta Jombang, Sabtu (2/8/) Pagi, kemarin.

Sama halnya dengan Ahmad, Ayah Ryan, juga mengaku heran dengan berbagai temuan polisi dari rumahnya. Bahkan Palu yang di temukan di bawah kamar Ryan itu, adalah Palu milik tukang batu saat memasang keramik.

“Kalau Palu yang ditemukan di kamar, itu milik tukang pemasang keramik. bukan Ryan, karena waktu rumah saya lantainya di tinggikan, palu itu tertinggal di bawah, itu yang bener,” yakin Ahmad, sembari tertawa geli mengikuti istrinya.

Sontak hal itu membuat wajah kedua orang tua Ryan, sumringah dan sedikit lega saat beberapa wartawan mengajak kedua orangtua Ryan, berbincang-bincang santai di lantai dua Satreskrim Polres Jombang. Bahkan sesekali saat Siatun di ajak bicara, Ia kembali tertawa terbahak-bahak, dengan mengatakan septic tank di belakang rumahnya yang sempat diobrak-abrik petugas gabungan dari Polres Jombang dan Polda Jatim itu, telah mengukir sejarah baru.

"Kalau tidak di rumah saya tidak ada polisi yang mau WC,” katanya.

Seperti diketahui sebelumnya, pada penggalian jilid empat Jum'at (1/8) lalu, petugas memang sempat mengobrak-abrik rumah Ryan yang dicurigai masih menyimpan mayat. Mulai dari melakukan penggalian di beberapa titik di sekitar rumah Ryan dan Septic Tank. Dapur rumah serta kamar Ryan pun juga tak lupt dari penggalian petugas, meski hasilnya tetap nihil.(ami)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.