Langsung ke konten utama

Emoh Jadi Gay, Ryan Ganti Nama


JAKARTA - Berada satu sel dengan Panglima Laskar Front Pembela Islam (FPI) membuat Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), sang pelaku pembunuh berantai berubah.
Kemarin, selain menyatakan tobat, bujang gemulai asal Dusun Maijo, Desa Jatiwates Kec Tembelang, Jombang ini, juga telah mengganti namanya menjadi Ilham.


"Saya ini benar-benar telah taubat. Hal ini jangan diragukan lagi. Maka dari itu saya sekarang tidak mau lagi dipanggil Ryan. Saya sekarang ganti nama menjadi Ilham," tutur Ryan kepada Matsuni, Panglima Laskar FPI, seperti ditirukan Ustadz Mustafa M Bong, menirukan Ustadz Matsuni, kemarin.


Menurut Bong, yang menjabat sebagai ketua bidang ekuin di DPP FPI, keputusan pria gay itu mengganti namanya diduga karena rasa malu dan keinginannya untuk mengubur masa lalunya yang kelam.

"Ryan mengaku sedikit demi sedikit akan berusaha melupakan Noval (pacarnya, red). Bahkan dia juga berjanji akan mengubah perilakunya yang menyukai sesama jenis. Maka dari itu dia terus mendalami agama,"ungkap M Bong seraya menjelaskan, dalam bahasa Arab, Ilham berarti anugerah.

Sementara, Pengacara Ryan, Rusdi Ismail, kepada wartawan mengatakan saat ini kliennya masih terus menjalani pemeriksaan. Proses penyidikan, kata pengacara Ryan, dilakukan petugas di ruangan khusus.

Menurut dia, Ryan hanya mengaku membunuh 11 orang. "Belum ada pengakuan korban lain selain ke sebelas orang itu," ujar Ismail.(pkt/ami)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...