Langsung ke konten utama

Lerai Tawuran, Polisi Tembak Pemuda Hingga Tewas

JOMBANG- Naas, nasib Suiswanto, 25, warga Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, tewas akibat terkena peluru yang terlepas dari pistol Bripka Sf, Polisi yang sehari-hari bertugas di Mapolsek Sumobito, Jombang, di Kamis (30/7) malam.

Baik Sf, maupun Suiswanto, saat itu sama-sama sedang berusaha meredakan tawuran pemuda yang terjadi di pertunjukan dangdut di rumah Sutadji, Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Jombang.

Informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. Bermula dari pertunjukan dangdut yang digelar di rumah Sutadji, yang mengkhitankan anaknya, Kelvin, 12.
Saat itu, baik korban Suiswanto, maupun Bripka Sf, sama-sama menjadi penerima tamu pada hajatan tersebut, karena keduanya memang masih kerabat keluarga Sutadji.

Mendadak, entah apa sebabnya, terjadi tawuran yang melibat belasan anak muda di depan panggung pertunjukan dangdut. Bripka Sf bersama Suiswanto, berusaha meredakan tawuran itu. Tapi karena tawuran tak kunjung reda, Bripka SF meledakkan pistol ke udara sebagai tanda peringatan, sebanyak tiga kali.

Tembakan pertama dan kedua, peluru melesat ke udara. Namun saat mengarahkan senjata ke udara untuk ketiga kalinya, mendadak tubuh dan tangannya terdorong ke belakang oleh anak-anak muda yang tawuran. Sehingga pistol tidak mengarah ke udara, melainkan ke belakang.

Nahas, pada saat itu, posisi Suiswanto, persis berada di belakang tubuh SF. Peluru yang seharusnya terarah ke udara itu pun menghantam kening kanan Suiswanto. Karena jaraknya cukup dekat, peluru menembus bagian atas kepala korban hingga kening.

Korban roboh, bersimbah darah. Warga segera melarikan korban ke RSD Jombang, namun saat dalam perjalanan korban sudah menemui ajal. Jenazah korban dibawa pulang ke rumah Jumat sekitar pukul 04.00 WIB.

Kasatreskrim Polres Jombang AKP Kasyanto membenarkan adanya kejadian tersebut, namun menolak berkomentar lebih jauh. “Tidak usah diperpanjanglah,” pinta Kasyanto.(ami)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.