Langsung ke konten utama

Penentuan Nomor Urut Caleg PDIP, Disoal


JOMBANG - Proses penempatan nomor urut dalam pemilihan umum calon legislatif (Pileg) di tubuh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jombang, menuai kritik. Selain dituding tidak sesuai dengan SK DPP nomor 210/KPTS/DPP/V/2008, proses pencalegannya juga berbau nepotisme.

Salah satu Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP, Sudjatmiko, menilai, penentuan nomor urut caleg PDIP sudah tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menuruntya, keputusan DPP PDIP Perjuangan no 210/KPTS/DPP/V/2008 yang mengatur tentang tata cara penjaringan, penyaringan dan penetapan calon anggota legislatif PDIP untuk pemilu tahun 2009 mendatang, sama sekali tidak di laksanakan oleh DPC.

“SK itu adalah aturan baku dari DPP, baik DPD maupun DPC tidak boleh melanggar aturan tersebut, jadi kalau DPC Jombang, masih tetap tidak menjalankan mekanisme sesuai dengan SK DPP. Kami atas nama seluruh PAC PDIP akan tetap boikot melakukan pencalegan karena prosesnya sudah tidak fair,” tegas Sudjatmiko, ketua PAC DPID Bandar kedung mulyo, dalam percakapannya dengan wartawan, Selasa (05/08) kemarin.

Menurut Djatmiko, sesuai SK DPP no 210, yang layak menjadi prioritas DPC menempatkan nomor urut teratas dalam pencalegan adalah pengurus PAC, bukan orang luar. Kata dia, dengan tidak diberlakukannya SK tersebut oleh DPC, sama halnya dengan membuag kader partai.

“Ini yang tidak fair, masak orang luar di tempatkan di nomor urut satu dan kader yang sudah dengan sungguh-sungguh membangun partai di tingkat bawah, malah disingkirkan. Mungkin ini gara-gara DPC kena duit sogokan,” tudingnya.

Bukan hanya itu, pengurus PAC PDIP Kecamatan Bandar kedung mulyo ini juga menyatakan, jika selama ini pihak DPC juga telah melakukan proses intimidasi dengan mengeluarkan statemen ke sejumlah pengurus PAC, agar tidak mempersoalkan SK tersebut. Dengan alasan, demi menjaga kondusifitas di intenal partai politik.

“DPC mengeluarkan statemen seperti itu kan tidak masuk akal, jadi apapun itu, kita akan tetap meminta SK DPP nomor 210 tetap dilaksanakan. Biar tidak menimbulkan perpecahan lagi seperti tahun 2004 lalu,” pintanya.

Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh Bahana Bela Binanda Sekretaris DPC PDIP Jombang. Dikatakan Bela, sinyalemen tersebut tidak betul karena pencalegan di PDIP masih tahap pengembalian formulir.

''Iya, kita tetap jalankan mekasnime itu, siapa yang bilang DPC tidak mengakomodir PAC, justru sekarang ini DPC masih memproses pengembalian formulir pencalegan, bukan mengundi nomor urut,'' tegas Bela.

Selain itu, Bela juga menangkis isu nepotisme dalam pencalegan di partainya seperti yang dituduhkan oleh 21 unsur PAC PDIP itu. Bahkan, kata Bela, penjaringan caleg dari unsur di luar kader partai sudah sesuai dengan SK DPP No 210.

“Tidak ada yang salah dari penjaringan itu, jadi saya rasa tuntutan teman-teman PAC tetap kita akomodir, karena pencalegan ini masih dalam tahap pengembalian formulir,” tukasnya.

Diketahui, kritikan pedas mengenai pencalegan ini dilayangkan oleh 21 PAC PDIP dengan cara menduduki kantor cabang partai berlambang banteng yang terletak di Desa Pulo, Kec Jombang Kota. Sejumlah PAC menuding ada oknum DPC yang sengaja membuang kader partai, dengan tidak mengakomodir pegurus PAC mendapatkan nomor urut teratas di daerah pemilihan (dapil).(ami)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...