Langsung ke konten utama

Ciri -ciri Asrori Sama Dengan Mr X


JOMBANG - Keyakinan bahwa Asrori alias Aldo adalah Mr X di belakang rumah Ryan, agaknya semakin kuat. Dari pengakuan, salah satu teman sekolah Asrori yang juga warga Desa Kalang semanding saat di Madrasah Tsanawiyah, Asrori memang suka memakai rentengan gelang serta kalung.

Uci, (20) salah satu warga Desa Kalangsemanding yang juga teman satu sekolah Asrori tahu persis kebiasaan Asrori, saat masih duduk di bangku sekolah tingkat SMP. Menurtu penuturan Uci, kebiasan memekai gelang rentengan itu terjadi saat duduk di bangku kelas 1 SMP.

“Kalung yang dipakai berganti-ganti. Kadang-kadang dari logam putih, kadang-kadang juga dari rangkaian manik-manik seperti tasbih,” ungkap Uci. Ciri ini cocok dengan yang menempel pada mayat Mr X di belakang rumah Ryan.

Lebih jauh, kerabat dekat Ryan yang ikut menjenguk Ryan di tahanan Polda Metro Jaya pada 17 Agustus silam juga mengungkapkan, yang dimaksud Ryan bahwa dia membunuh Aldo tersebut, tak lain adalah Asrori, warga Desa Kalangsemanding.

Bahkan ia bertanya pada Ryan, mengenai Asrori yang katanya juga dibunuh pada bulan September dan mayatnya ditemukan di kebun tebu. Ryan, mengelak dan sempat membentak.

“Saya dibentak dengan mengatakan, ‘Asrori ya Aldo itu! Dia dikabarkan sudah mati, ya saya bunuh sekalian,” kata kerebat dekat Ryan, menirukan perkataan Ryan saat dijenguk di Polda Metro.

Dengan agak rinci, Ryan juga sempat membeberkan mengenai ciri fisik Asrori alias Aldo yang dibunuhnya sehabis Idul Fitri 2007 lalu dan dikubur di belakang rumahnya.

“Kata Ryan, ciri-ciri fisik yang dibeberkan dia itu, bertubuh agak pendek dan gigi gingsul. Tapi, kalau ingin kepastian, seharusnya polisi tanya Ryan saja atau Ryan suruh ngomong di depan wartawan,” pungkasnya.

Mr X Akhirnya Pulang

Sementara teka-teki Mr X korban pembantaian Ryan yang semula diduga Muhammad Affandi (22) kini mulai terbongkar. Setelah, orang yang selama ini diidentikkan dengan Mr X korban pembantaian Ryan pulang kerumah, Minggu Pagi (31/8) kemarin.

Hal itu diketahui pihak keluarga setelah warga Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang, Jombang ini menelepon kakak kandungnya, lebih dari satu jam yang mengabarkan bahwa dirinya sedang berada di Denpasar Bali dan bekerja di sebuah bengkel mobil selama beberapa bulan.

Dalam telepon itu, Affandi mengatakan, mengetahui kalau sedang dicurigai sebagai korban sang pembunuh berantai Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), pemuda asal Dusun Maijo Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang, Jombang, yang juga sang penjagal 11 orang itu.

“Iya adik saya mengetahui kalau sudah dikabarkan sebagai Mr X setelah melihat televisi dua hari yang lalu. Setelah itu ia menghubungi saya,” ujar Mohammad Akhlis (24) pad Duta Minggu Pagi (31/8/),kemarin.

Dikatakan Aklis, setelah mendapat kabar dari pulau dewata, pihaknya langsung menghubungi pihak keluarga lainnya di Desa Mojokrapak Jombang dan Nganjuk, yang selama ini mencemaskan keberadaan Affandi.

Bahkan, ia juga sempat mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada pihak Mapolres Jombang yang sudah membantu menemukan Affandi, yang dikabarkan menghilang selama satu tahun itu.
“Kita memberitahukan kepada pihak polres bahwa Affandi masih hidup,” ujar Kakak Affandi yang juga tercatat sebagai Alumnus Universtas Darul Ulum (undar) Jombang ini. (ami)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.