Langsung ke konten utama

Verifikasi Cabup Ditunda


Design : Amir Castro/Jombang

KPUD Butuh Waktu 7 Hari
JOMBANG – Masa penetapan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati (cabup/cawabup) dalam pilkada 23 juli mendatang diduga molor. Pasalnya, KPUD setempat masih butuh tujuh hari lagi untuk menetapkan hasil verivikasi tahap II.

Bahkan KPUD juga mensinyalir molornya jadwal tersebut terkait dengan keabsahan dan kelayakan para peserta Pemilihan Umum Bupati (pilbup) Jombang. Sebab, menurutnya, berkas-berkas yang disetorkan ke KPUD pada tahap verifikasi II masih tetap belum ada perubahan secara signifikan.

“Ya benar, karena kita belum cek semua berkas yang sudah masuk per tanggal 2 Juni kemarin, jadi kita masih belum bisa menentukan siapa-siapa saja yang akan lolos. Sabar, nanti tetap akan kita verifikasi semua berkas yang telah dikembalikan oleh keempat pasangan calon ke KPUD. Tenggang waktu kita untuk memeriksa dokumen kelengkapan persyaratan itu adalah 7 hari, terhitung sejak hari ini (kemarin, red), jadi tidak harus sekarang, kan masih ada sisa waktu,” terang Ketua KPUD Jombang, Erfan Efendy di ruangannya.

Menurut Erfan, sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan, pihaknya akan mendata ulang dari keseluruhan berkas persyaratan keempat pasangan cabup/cawabup untuk ditetapkan sebagai pasangan cabup/cawabup Jombang di Pilkada 23 Juli mendatang.

“Tapi semuanya tetap melalui pleno dan akan final keputusannya pada tanggal 9 Juni itu. Lalu, keesokan harinya akan kita umumkan ke masyarakat sebagai pasangan yang sah dan memenuhi persyaratan,” jelasnya kemarin.

Menyoal pasangan bakal cabup/cawabup yang layak mengikuti Pilkada Jombang, 23 Juli 2008 ? Dengan diplomatis Erfan mengatakan, bahwa pihaknya tidak dapat berandai-andai dengan keberadaan empat pasangan yang telah mengembalikan berkasnya. Lagi-lagi, menurut Erfan, semua pasangan yang akan bertarung di Pemilihan Umum Bupati (Pilbup) Jombang, rata-rata belum memenuhi kualifikasi persyaratan.

“Itu dari pantauan KPUD sampai dengan kemarin malam (batas akhir pengembalian berkas verifikasi, red), semuanya belum memenuhi syarat, karena belum diverifikasi oleh KPUD,” jawab Erfan. “Finalisasi keabsahannya nanti pada tanggal 10 kita umumkan,” sambungnya.

Sementara, dari keempat pasangan cabup/cawabup yang bakal berlaga di arena Pilkada Jombang, 23 Juli nanti telah mengembalikan surat-surat administrasinya ke KPUD setempat. Secara berurutan, mereka yang telah mengembalikan kelengkapan dokumen verifikasi selama 7 hari hingga berakhir 2 Juni 2008 pukul 24.00 WIB lalu adalah, pasangan Suharto – Mujib Musta'in, Nyono Suherli – Halim Iskandar, Suyanto – Widjono Soeparno dan Mundjidah Wahab – Ikhsan Effendy.

“Dari keempat pasangan tadi, kita belum bisa mengatakan siapa yang sah dan resmi untuk maju di Pilkada, karena masih harus diverifikasi ulang,” ulasnya.

Sementara, Minan Rohman, Pokja Pencalonan KPUD Jombang, membenarkan jika tahap verifikasi tahap II ini, akan dilakukan pada tanggal 3-9 Juni oleh KPUD, sebelum penetapan calon dan pemberian nomor urut. Kata dia, pihaknya masih meminta waktu untuk memproses keabsahan berkas sebelum di umukan ke publik.

“Tidak bisa di umumkan sekarang dong, apalagi banyak anggota kita yang masih ada beberapa agenda yang harus diselesaikan juga. Kita memang belum cek berkas itu. Jadi, kemungkinan besok akan kita lihat dan kita bahas di Pleno KPUD. Sabar saja,” pungkas Minan, sembari meninggalkan tempat.(amir castro).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...